Pontianak (Indowarta), Misa Natal di Gereja Keluarga Kudus Kotabaru Pontianak, Kamis (24/12) malam diisi dengan drama singkat kisah kelahiran Yesus Kristus. Anak-anak memainkan drama ini dengan apik. Pagelaran drama itu menambah kemeriahan perayaan malam Natal. Pada drama itu, kisah kelahiran Yesus benar-benar mengingatkan umat Katolik akan kejadian dua ribu tahun lalu. Drama berlangsung sekitar tigapuluh menit. Usai drama lilin natal dinyalakan. Setiap umat memegang satu lilin yang disediakan gereja. Lampu gereja dimatikan. Ruangan hanya diterangi nyala lilin. Kekusyukan misa malam natal sangat menyentuh. Apalagi diiringi syahdunya lagu Malam Kudus.
Usai lagu dinyanyikan, lampu kembali menyala. Lilin di tangan umat dipadamkan. Misa malam Natal pun dimulai. Misa dipimpin Pastor Yusup Gusti Ketut Prihatmono CM. Misa malam Natal ini dijaga sejumlah anggota kepolisian. Ada yang berjaga-jaga di halaman gereja, sebagian lagi di dalam. Beberapa anggota polisi juga terlihat mengatur arus lalulintas di depan gereja. Bacaan pertama diambil dari Kitab Yesaya yang mengisahkan tentang seorang anak yang telah lahir untuk manusia. Bacaan kedua dari Surat Rasul Paulus kepada Titus. Dalam surat itu, Paulus menyatakan anugerah Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Kedua bacaan ini dibacakan seorang umat.
Pastor yang memimpin misa kemudian menyampaikan Injil, yang diambil dari Injil Lukas. Lukas adalah satu dari empat penulis Injil. Tiga lainnya adalah Matius, Markus, dan Yohanes. Dalam Injilnya, Lukas mewartakan, ''Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.''Dalam homilinya, Pastor Prihatmono mengingatkan kembali umatnya akan peristiwa kelahiran Yesus. Saat Yesus lahir, manusia sibuk dengan dirinya sendiri. Tidak memperdulikan orang lain. Ini bisa dilihat kalau Maria dan Yosef tidak mendapat penginapan. Harus melibatkan banyak orang untuk menciptakan karya yang besar. Jangan melakukan sendiri. Semua orang harus ikut terlibat dalam semua sisi kehidupan. ''Bekerjasama dalam membangun karya-karya yang baik,'' kata Pastor Prihatmono.
Gereja Keluarga Kudus Kota Baru menggelar tiga kali misa hari Natal pada 25 Desember. Misa ini untuk merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. Ribuan umat memadati gereja untuk 'bertemu' Yesus. Misa pertama digelar pukul enam pagi. Pastor Paulus Aryono Sugiarto CM yang memimpin perayaan ekaristi itu. Kekhusyukan misa sangat terasa. Umat benar-benar menumpahkan kegembiraannya karena Sang Penebus sudah datang. Sama dengan malam Natal, misa kali ini juga dijaga sejumlah anggota kepolisian yang tergabung dalam operasi Lilin Kapuas 2009. Untuk melancarkan perayaan, Dewan Paroki Keluarga Kudus menempatkan petugas yang telah ditunjuk. Petugas ini untuk membantu umat, terutama saat pelaksanaan komuni.
Dalam homili singkatnya, Pastor Aryono mengingatkan umat terkait peristiwa perayaan Natal yang ditandai dengan kelahiran Yesus. Sepanjang masa Yesus itu hidup dalam kesederhanaan yang identik dengan kemiskinan. ''Banyak orang yang tersentuh oleh hidup kesederhanaan itu. Tapi kita harus lebih baik, lebih bagus. Kalau mau lebih baik, haruslah kita mengubah kehidupan kita,'' katanya. Kesederhanaan Yesus menunjukkan keagungan dan kemuliaan-Nya sebagai Tuhan. Kesederhanaan itu memberi nuansa yang indah. ''Kita mau mengakui kesederhanaan hidup Tuhan, tapi kita sulit untuk sederhana. Ujar Aryono (Ry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar