Mengenai Saya
- Indo Berita nusantara
- jakarta, selatan, Indonesia
- Indo Berita Nusantara merupakan situs berita internet yang memberikan informasi berbentuk berita diseluruh nusantara Alamat Jl. Joe. Gg. Kelapa Hijau Telp.(021)98265014 Anda punya berita atau informasi silahkan kirim ke e-mal : ibernas.jakarta@yahoo.com
Jumat, 17 Juli 2009
AKSI UNJUKRASA BARISAN MAHASISWA DAN PEMUDA WAKATOBI
IndoBeritaNusantara, Kendari, (16/7), Puluhan pemuda dan mahasiswa yang mengatasnamakan Barisan Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi Wakatobi melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kejati (Kejaksaan Tinggi). Aksi ini dimaksudkan untuk menyikapi indikasi korupsi penyalahgunaan SILPA, dalam aksinya mereka menemui Suleman Hadjarati, SH. M.Hum (Asintel Kejati Sultra).
Aludiman (Korlap), mengatakan “Aksi tersebut bertujuan semakin berkembangnya indikasi penyalahgunaan keuangan daerah di Kabupaten Wakatobi seperti halnya jamur dimusim hujan sehingga masyarakat Wakatobi semakin menjerit bagaikan lumut yang tumbuh diatas batu, oleh karena itu, kami dari Barisan Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi Wakatobi mempertanyakan integritas dan professional kerja Kejati Sultra terkait dengan indikasi penyalahgunaan SILPA T.A 2006 sebesar Rp. 93.535.905.495,- yang bertentangan dengan peraturan Mendagri No.13 Tahun 2006 dan Mark-Up dalam pengadaan kapal Gae sebesar Rp. 4.109.000.000,- yang tidak sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 1999 dan undang-undang No.20 Tahun 2001.
BMPKW menyatakan sikap ke Kejati mengatakan “Kejati Sultra segera melakukan penyidikan terhadap Pemda Wakatobi dan apabila poin pertama tidak dipenuhi dalam tempo 3 x 24 jam, maka kami anggap Kejati Sultra tidak professional dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai instrument”.
Sejalan dengan aksi tersebut, Sulemen Hadjarati, SH. MHum menyatakan “bahwa tolong beri kami waktu untuk memproses kasus ini dan kami akan mempercepat penyidikan terhadap Pemda Wakatobi”. (komenk/FandiK)
Dinas Kesehatan Bangka Belitung Telah Siap Mengantisipasi Penyebaran H1N1
(IBN) Pangkalpinang, hari Rabu tanggal 15 Juli 2009, ketika ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Rahmawati Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (PPM) dalam menanggapi pertanyaan mengenai antisipisai yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah dalam mengantisipasi penyebaran virus H1N1 (Flu Babi), mengatakan bahwa Sampai dengan saat ini belum ditemukan indikasi adanya warga yang terinfeksi virus H1N1 di kabupaten Bangka Tengah. Dinas Kesehatan sejak awal menyebarnya virus H1N1, telah mengingatkan agar seluruh Dinas Kesehatan baik tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota agar meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyebaran virus H1N1. Selain itu Dinas Kesehatan Kab. Bateng juga telah mengirimkan Tamiflu kepada seluruh Puskesmas di wilayah Kab. Bateng. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan di tingkat Kabupaten untuk melakukan pendataan lokasi peternakan Babi serta sosialisasi mengenai bahaya dan cara penyebaran virus H1N1. Selain itu Dinas Kesehatan Kab. Bateng juga telah menempatkan petugas surveilance di setiap Puskesmas yang terdapat di setiap desa. Petugas tersebut bertugas melakukan pengawasan dan memberikan laporan mingguan yang dilaporkan secara berjenjang dan tertulis, mengenai kemungkinan penyebaran virus H1N1 di Kab. Bateng serta kemungkinan munculnya penyakit lain yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau berpotensi menjadi wabah. Sedangkan ketika ditemui di Kantor Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah, Sigit Winarno seorang Staff Bidang Peternakan mengatakan bahwa sejak April 2009 Dinas Peternakan Kabupaten Bangka Tengah telah melakukan pengawasan terhadap peternakan Babi yang ada di wilayah tersebut. Sedangkan daerah peternakan Babi yang tercatat di wilayah Kabupaten Bangka Tengah adalah;
1) Kel. Padang Baru, Kec. Pangkalan Baru, terdapat 601 ekor Babi.
2) Kel. Benteng, Kec. Pangkalan Baru, terdapat 450 ekor Babi.
3) Kel. Air Mesu Kec. Pangkalan Baru, terdapat 22 ekor Babi.
4) Kel. Trubus Kec. Lubuk Besar, terdapat 61 ekor Babi.
5) Kel. Pedindang Kec. Pangkalan Baru, terdapat 1000 ekor Babi.
Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah pada bulan Mei 2009 juga telah melakukan sosialisasi kepada para peternak di wilayah Kel. Padang Baru, mengenai pola pemeliharaan ternak yang baik, penanganan limbah ternak, pentingnya membersihkan kandang ternak serta pentingnya menyemprotkan desinfektan secara teratur minimal dua kali seminggu. Sigit Winarno juga menambahkan bahwa Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) selain bertugas memberikan sosialisasi mengenai penyebaran virus H1N1, juga bertugas memberikan desinfektan kepada para peternak yang membutuhkan dan masyarakat diharapkan dapat segera melapor kepada PPL jika menemukan kejadian yang berindikasi terhadap penyebaran virus H1N1 sesegera mungkin.
Hal senada juga diungkapkan Muhamad Henry, Kasi Surveilance, Epidemologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra (Sepimkesma) Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung ketika ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung. Selepas acara Rapat koordinasi yang membahas tentang kesiapan Provinsi Bangka Belitung (16/7) dalam mengantisipasi penyebaran virus H1N1. Rapat yang dipimpin oleh Dr. Hendra Kusumajaya (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi) dan dihadiri oleh Dr. Magdalena Tarigan (Kabid. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan/P2PL) dan Sukawati (Kasi Penanggulangan Penyakit Menular/PPM) (mewakili Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang). Irianto Sodiana, Skm (mewakili Dinas Kesehatan Kab. Bangka), Supriadi, Skm,Mkes dan Rahmawati (Kasi PPM) (mewakili Dinas Kesehatan Kab. Bangka Tengah), Jhonson Simarmata, Skm (mewakili Kantor Kesehatan Pelabuhan) dan Dr. Adi Rosadi, Sp.P serta Dr. Sugiarti (mewakili pihak Rumah Sakit Umum Depati Hamzah). Pada rapat tersebut dihasilkan kesepakatan bersama yang isinya antara lain: Mengarahkan masing-masing Dinas Kesehatan dan Rumah sakit agar melakukan pemeriksaan terhadap persedian logistik obat-obatan ataupun Alat Perlindungan Diri (SPD), seperti masker dan sarung tangan. Mengarahkan agar klinik yang ditempatkan di Bandara dapat melakukan pemeriksaan awal terhadap penumpang yang terindikasi serta melakukan identifikasi riwayat perjalanan penumpang tersebut. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga dianggap perlu melakukan sosialisasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penyebaran virus H1N1, kepada petugas kesehatan dan dokter. Sosialisasi juga perlu dilakukan terhadap Pemerintah Daerah, baik tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota serta masyarakat umum melalui media massa, tempat ibadah dan sekolah-sekolah. Kesepakatan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 16 Juli 2009 tersebut juga mengatur jalur koordinasi antara KKP dengan Dinas Kesehatan Prov. Kep. Babel. Dinas Kesehatan Provinsi telah membentuk Posko Tim Gerak Cepat (TGC) yang terdiri dari 5 orang petugas Dinas Kesehatan dan bertugas menerima laporan serta melakukan tindak lanjut jika ditemukan dugaan penyebaran virus H1N1. Tim yang sama juga di bentuk pada setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Virus H1N1 atau biasa sebut influenza A, pada dasarnya sama dengan virus flu pada umumnya. Virus ini dapat menular dari manusia ke manusia sehingga memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat jika dibandingkan dengan penyebaran virus H5N1 tetapi virus H1N1 memiliki tingkat kematian yang rendah, yaitu sekitar 0,2-3,1%. Penyebaran virus ini dapat dicegah dengan prilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, menutup hitung ketika bersin dan menggunakan masker saat terserang flu. Sampai dengan saat ini belum ditemukan adanya indikasi penyebaran virus H1N1 di wilayah Provinsi Bangka Belitung, tetapi Dinas Kesehatan Provinsi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyebaran virus H1N1. Dinas Kesehatan Provinsi juga telah menyiapkan logistik obat-obatan dan SPD seperti, masker dan sarung tangan yang akan dibagikan kepada seluruh puskesmas dan Rumah Sakit di seluruh wilayah Bangka Belitung. Saat ini Dinas Kesehatan Prov. Kep. Babel memiliki persediaan obat Tamiflu sebanyak 9000 butir. Rencana kegiatan terbaru dari Dinas Kesehatan Provinisi Bangka Belitung adalah, mengumpulkan seluruh Kabid P2PL dan Kasi PPM guna melakukan pembahasan teknis mengenai Penanggulangan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan termasuk antisipasi penanggulangan penyebaran virus H1N1 dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan di wilayah Provinsi Bangka Belitung, rapat tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2009.(sujana)
1) Kel. Padang Baru, Kec. Pangkalan Baru, terdapat 601 ekor Babi.
2) Kel. Benteng, Kec. Pangkalan Baru, terdapat 450 ekor Babi.
3) Kel. Air Mesu Kec. Pangkalan Baru, terdapat 22 ekor Babi.
4) Kel. Trubus Kec. Lubuk Besar, terdapat 61 ekor Babi.
5) Kel. Pedindang Kec. Pangkalan Baru, terdapat 1000 ekor Babi.
Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah pada bulan Mei 2009 juga telah melakukan sosialisasi kepada para peternak di wilayah Kel. Padang Baru, mengenai pola pemeliharaan ternak yang baik, penanganan limbah ternak, pentingnya membersihkan kandang ternak serta pentingnya menyemprotkan desinfektan secara teratur minimal dua kali seminggu. Sigit Winarno juga menambahkan bahwa Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) selain bertugas memberikan sosialisasi mengenai penyebaran virus H1N1, juga bertugas memberikan desinfektan kepada para peternak yang membutuhkan dan masyarakat diharapkan dapat segera melapor kepada PPL jika menemukan kejadian yang berindikasi terhadap penyebaran virus H1N1 sesegera mungkin.
Hal senada juga diungkapkan Muhamad Henry, Kasi Surveilance, Epidemologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra (Sepimkesma) Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung ketika ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung. Selepas acara Rapat koordinasi yang membahas tentang kesiapan Provinsi Bangka Belitung (16/7) dalam mengantisipasi penyebaran virus H1N1. Rapat yang dipimpin oleh Dr. Hendra Kusumajaya (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi) dan dihadiri oleh Dr. Magdalena Tarigan (Kabid. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan/P2PL) dan Sukawati (Kasi Penanggulangan Penyakit Menular/PPM) (mewakili Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang). Irianto Sodiana, Skm (mewakili Dinas Kesehatan Kab. Bangka), Supriadi, Skm,Mkes dan Rahmawati (Kasi PPM) (mewakili Dinas Kesehatan Kab. Bangka Tengah), Jhonson Simarmata, Skm (mewakili Kantor Kesehatan Pelabuhan) dan Dr. Adi Rosadi, Sp.P serta Dr. Sugiarti (mewakili pihak Rumah Sakit Umum Depati Hamzah). Pada rapat tersebut dihasilkan kesepakatan bersama yang isinya antara lain: Mengarahkan masing-masing Dinas Kesehatan dan Rumah sakit agar melakukan pemeriksaan terhadap persedian logistik obat-obatan ataupun Alat Perlindungan Diri (SPD), seperti masker dan sarung tangan. Mengarahkan agar klinik yang ditempatkan di Bandara dapat melakukan pemeriksaan awal terhadap penumpang yang terindikasi serta melakukan identifikasi riwayat perjalanan penumpang tersebut. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga dianggap perlu melakukan sosialisasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penyebaran virus H1N1, kepada petugas kesehatan dan dokter. Sosialisasi juga perlu dilakukan terhadap Pemerintah Daerah, baik tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota serta masyarakat umum melalui media massa, tempat ibadah dan sekolah-sekolah. Kesepakatan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 16 Juli 2009 tersebut juga mengatur jalur koordinasi antara KKP dengan Dinas Kesehatan Prov. Kep. Babel. Dinas Kesehatan Provinsi telah membentuk Posko Tim Gerak Cepat (TGC) yang terdiri dari 5 orang petugas Dinas Kesehatan dan bertugas menerima laporan serta melakukan tindak lanjut jika ditemukan dugaan penyebaran virus H1N1. Tim yang sama juga di bentuk pada setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Virus H1N1 atau biasa sebut influenza A, pada dasarnya sama dengan virus flu pada umumnya. Virus ini dapat menular dari manusia ke manusia sehingga memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat jika dibandingkan dengan penyebaran virus H5N1 tetapi virus H1N1 memiliki tingkat kematian yang rendah, yaitu sekitar 0,2-3,1%. Penyebaran virus ini dapat dicegah dengan prilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, menutup hitung ketika bersin dan menggunakan masker saat terserang flu. Sampai dengan saat ini belum ditemukan adanya indikasi penyebaran virus H1N1 di wilayah Provinsi Bangka Belitung, tetapi Dinas Kesehatan Provinsi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyebaran virus H1N1. Dinas Kesehatan Provinsi juga telah menyiapkan logistik obat-obatan dan SPD seperti, masker dan sarung tangan yang akan dibagikan kepada seluruh puskesmas dan Rumah Sakit di seluruh wilayah Bangka Belitung. Saat ini Dinas Kesehatan Prov. Kep. Babel memiliki persediaan obat Tamiflu sebanyak 9000 butir. Rencana kegiatan terbaru dari Dinas Kesehatan Provinisi Bangka Belitung adalah, mengumpulkan seluruh Kabid P2PL dan Kasi PPM guna melakukan pembahasan teknis mengenai Penanggulangan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan termasuk antisipasi penanggulangan penyebaran virus H1N1 dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan di wilayah Provinsi Bangka Belitung, rapat tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2009.(sujana)
Pasangan SBY-Boediono mengantongi 51.22 % suara di Kota Kendari
IndoBeritaNusantara-Kendari. (16/07) Dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pilpres Kota Kendari yang diadakan oleh KPUD Kota Kendari, pasangan SBY-Boediono akhirnya unggul di 9 kecamatan dari 10 kecamatan yang ada di Kota Kendari yaitu Kecamatan Kendari, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Puuwatu, Kecamatan Wua-Wua, Kecamatan Kadia, Kecamatan Baruga, Kecamatan Poasia dan Kecamatan Abeli. Sedangkan pasangan JK-Win hanya menang di satu kecamatan yaitu Kecamatan Kambu. Dalam raihannya pasangan SBY-Boediono mengungguli pasangan lainnya dengan suara total 71.573 suara atau 51,22 %, sedangkan pasangan JK-Win sebanyak 63.268 suara atau 45,28 %, sementara itu pasangan Mega-Pro paling rendah dengan perolehan 4.898 suara 3,51 %. Dalam Rapat tersebut hanya saksi dari pasangan Mega-Pro saja yang tidak hadir. Menurut La Ode Abdul Natsir (Ketua Pokja Penghitungan Suara KPUD Kota Kendari), pihaknya tidak mengetahui alasan mengapa saksi Mega-Pro tidak hadir, padahal undangan sudah diberikan. Sebagai informasi jumlah DPT di Kota Kendari yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 63.683 pemilih atau sebesar 30 % pemilih dari total DPT sebanyak 205.797. (dedi K)
Langganan:
Postingan (Atom)