Mengenai Saya
- Indo Berita nusantara
- jakarta, selatan, Indonesia
- Indo Berita Nusantara merupakan situs berita internet yang memberikan informasi berbentuk berita diseluruh nusantara Alamat Jl. Joe. Gg. Kelapa Hijau Telp.(021)98265014 Anda punya berita atau informasi silahkan kirim ke e-mal : ibernas.jakarta@yahoo.com
Selasa, 05 Mei 2009
Aksi Unjuk Rasa Peringati Hardiknas
Palembang, 2 May 2009 di Kampus Universitas Muhammadiyah Palembang , Jl. Jend. A. Yani 13 Ulu, Terjadi Aksi Unjuk Rasa yang dilakukan oleh BEM Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah dengan massa sekitar 50 orang dan di pimpin oleh Igun Bagus Saputra dan Sapta. Mereka menuntut perbaikan fasilitas kampus, banyaknya dosen yang melakukan praktek jual beli diktat dan jual beli nilai, rendahnya gaji pengajar dan karyawan serta menuntut peningkatan akreditasi, khususnya Fakultas Hukum yang saat ini mendapat akreditasi C. Dalam aksi tersebut juga terdapat poster yang bertuliskan antara lain ; “Pemuda Mahasiswa Menuntut Hak Atas Pendidikan dan Pekerjaan”, “Tuntaskan Persoalan Banjir Di Kampus”, “Perbaiki Fasilitas Kampus”, “Cabut UU BHP” dan “Tingkatkan Kembali Akreditasi Kampus”. Dalam aksinya mereka juga menolak komersialisasi kampus dan mahalnya biaya kuliah. Sapta dalam orasinya mngatakan antara lain ; turunnya akreditasi kampus bukanlah hal yang sepele, hal itu akan berpengaruh ketika mahasiswa lulus dan melamar pekerjaan karena tidak ada instansi yang mau menerima pegawai yang berasal dari Universitas yang akreditasinya C. Diharapkan permasalahan mengenai akreditasi akan dapat diselesaikan dalam waktu 1 bulan. Ir. Khaidir Sobri, Mp (Purek III) dalam tanggapannya mengatakan ; semoga permasalahan yang dikeluhkan mengenai perbaikan fasilitas kampus bisa segera diatasi dan akan segera diajukan dalam Rapim (Rapat Pimpinan) walaupun sebenarnya ada bantuan dari Pemda Provinsi tahun anggaran 2009/2010 sebesar Rp. 700 Juta yang akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas kampus. Mengenai akreditasi fakultas Hukum sebaiknya ditanyakan langsung kepada pihak Dekan Fakultas Hukum dan pihak Universitas sedang menunggu proses pengulangan akreditasi yang sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Pihak rektorat juga menyesalkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Departeman Kehakiman yang menyatakan tidak akan menerima calon pegawai dari Universitas yang memiliki akreditasi C. Menangapi pertanyaan mahasiswa mengenai banyaknya dosen yang masih berstatus sarjana S1, Ia berjanji pada tahun 2010 tidak ada lagi dosen yang berstatus Sarjana S1 dan siapapun yang melakukan praktek jual beli diktat dan jual beli nilai akan diusut dan ditindak tegas. Rektorat sangat mendukung aksi yang dilakukan mahasiswa selama aksi dilakukan dengan tertib dan tidak anarkis. (asep)
Aksi Unjuk Rasa Peringati Hari Buruh
Palembang, 1 May 2009, tepatnya di Bundaran Air Mancur, Masjid Agung Palembang. Berlangsung aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Solidaritas Wartawan Untuk May Day dan Aliansi Peringatan May Day serta aksi teaterikal yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen. Dalam aksinya tersebut Solidaritas Wartawan Untuk May Day mengajukan pernyataan sikap, meminta pemenuhan hak-hak pekerja/wartawan, sebagai berikut :
1) Upah layak dan tingkatkan kesejahteraan pekerja/wartawan.
2) Perlindungan hukum bagi wartawan.
3) Pemenuhan jaminan sosial, kesehatan dan hari tua.
4) Independensi media
5) Tolak sistem kerja kontrak dan outsourcing.
6) Tolak kekerasan dan kriminalisasi pers.
7) Tolak pemenjaraan wartawan.
Aksi dengan massa sekitar 45 orang tersebut dipimpin oleh Retno Palupi (Kordinator Aksi), Prawira Maulana, Tazmalinda (Kordinator Lapangan) dalam aksi tersebut juga terdapat poster bertuliskan antara lain ; “Tolak Kekerasan dan Kriminalisasi Pers”, “Tolak Pemenjaraan Wartawan” dan “Independensi Media, Perlindungan Hukum Bagi Jurnalis”. Dalam kesempatan tersebut, Buyung (wartawan Kompas) dalam orasinya mengatakan antara lain ; Menuntut pihak keamanan agar bekerja sama dengan pers dan pers harus bersatu melawan segala bentuk intimidasi dan kriminalisasi terhadap pers. Sementara Arif (wartawan Tempo) dalam orasinya juga mengatakan antara lain ; wartawan adalah buruh dan setiap orang yang diberi gaji oleh instansi yang berdasarkan profit adalah buruh maka kesejahtaraan buruh haruslah diutamakan. Pers haruslah dilindungi oleh Undang-Undang sehingga jika ada sesuatu dengan pers maka pers dapat membela diri. Kemudian di tempat yang sama aksi dilanjutkan oleh Aliansi Peringatan May Day, dengan massa sekitar 25 orang dan dipimpin oleh Sapta (kordinator Aksi) dan Igun Bagus Saputra (Kordinator Lapangan), menyatakan sikap antara lain sebagai berikut ;
1) Naikan upah buruh
2) Cabut SKB 4 Menteri
3) Tolak sistem kerja kontrak (outsourcing)
4) Hentikan PHK
5) Kebebasan berorganisasi & berpendapat bagi buruh
Pada kesempatan yang sama juga berlangsung aksi teaterikal yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen, dengan massa sekitar 15 orang yang juga menyatakan sikap secara tertulis dan ditandatangani oleh Taufik Wijaya sebagai Ketua dan Muhammad Uzair sebagai Sekretaris, antara lain ;
1) Menghimbau kepada pemerintah Sumatera Selatan dan perusahaan media massa di Sumatera Selatan agar menetapkan standar gaji para jurnalis di Sumatera Selatan minimal sebesar Rp. 2 Juta.
2) Menghimbau kepada seluruh perusahaan media massa di Sumatera Selatan agar mendorong terbentuknya serikat pekerja pers, sehingga profesionalitas para jurnalis menjadi lebih baik yang sangat menguntungkan pihak perusahaan.(asep)
1) Upah layak dan tingkatkan kesejahteraan pekerja/wartawan.
2) Perlindungan hukum bagi wartawan.
3) Pemenuhan jaminan sosial, kesehatan dan hari tua.
4) Independensi media
5) Tolak sistem kerja kontrak dan outsourcing.
6) Tolak kekerasan dan kriminalisasi pers.
7) Tolak pemenjaraan wartawan.
Aksi dengan massa sekitar 45 orang tersebut dipimpin oleh Retno Palupi (Kordinator Aksi), Prawira Maulana, Tazmalinda (Kordinator Lapangan) dalam aksi tersebut juga terdapat poster bertuliskan antara lain ; “Tolak Kekerasan dan Kriminalisasi Pers”, “Tolak Pemenjaraan Wartawan” dan “Independensi Media, Perlindungan Hukum Bagi Jurnalis”. Dalam kesempatan tersebut, Buyung (wartawan Kompas) dalam orasinya mengatakan antara lain ; Menuntut pihak keamanan agar bekerja sama dengan pers dan pers harus bersatu melawan segala bentuk intimidasi dan kriminalisasi terhadap pers. Sementara Arif (wartawan Tempo) dalam orasinya juga mengatakan antara lain ; wartawan adalah buruh dan setiap orang yang diberi gaji oleh instansi yang berdasarkan profit adalah buruh maka kesejahtaraan buruh haruslah diutamakan. Pers haruslah dilindungi oleh Undang-Undang sehingga jika ada sesuatu dengan pers maka pers dapat membela diri. Kemudian di tempat yang sama aksi dilanjutkan oleh Aliansi Peringatan May Day, dengan massa sekitar 25 orang dan dipimpin oleh Sapta (kordinator Aksi) dan Igun Bagus Saputra (Kordinator Lapangan), menyatakan sikap antara lain sebagai berikut ;
1) Naikan upah buruh
2) Cabut SKB 4 Menteri
3) Tolak sistem kerja kontrak (outsourcing)
4) Hentikan PHK
5) Kebebasan berorganisasi & berpendapat bagi buruh
Pada kesempatan yang sama juga berlangsung aksi teaterikal yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen, dengan massa sekitar 15 orang yang juga menyatakan sikap secara tertulis dan ditandatangani oleh Taufik Wijaya sebagai Ketua dan Muhammad Uzair sebagai Sekretaris, antara lain ;
1) Menghimbau kepada pemerintah Sumatera Selatan dan perusahaan media massa di Sumatera Selatan agar menetapkan standar gaji para jurnalis di Sumatera Selatan minimal sebesar Rp. 2 Juta.
2) Menghimbau kepada seluruh perusahaan media massa di Sumatera Selatan agar mendorong terbentuknya serikat pekerja pers, sehingga profesionalitas para jurnalis menjadi lebih baik yang sangat menguntungkan pihak perusahaan.(asep)
Deklarasi berdirinya SBY Fans Club Jabodetabek
Jakarta, Deklarasi berdirinya SBY Fans Club Jabodetabek (4/5/2009) yang dipimpin oleh Sirajuddin Jacub (Koordinator Pusat) serta dihadiri 300 orang, sekitar pukul 14.00 s.d 14.45 WIB bertempat di Gedung Djoang 45 Menteng, Jakarta Pusat berlangsung.
Dalam deklarasi tersebut Firman Yursak (Kordinator wilayah Jabodetabek) mengatakan antara lain :
a. Menyerukan secara santun sopan dan tegas hasil-hasil dari Kepemimpinan SBY selama lima tahun terakhir. Contohnya program BLT (Bantuan Langsung tunai) dan BOS (Bantuan Operasional sekolah)
b. Berkewajiban mensukseskan SBY sebagai Capres Pemilu Presiden 2009
Disamping itu Ali Sodikin (yang merupakan Korwil Jakarta Pusat) mengatakan antara lain :
a. Pendeklarasian SBY Fans club tidak berorientasi politik pada partai manapun.
b. Tidak ada kultus individu melainkan kritis konstruktif terhadap SBY.
Menurut Sirajuddin Jacub mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan terkait berdirinya SBY Fans Club antara lain :
a. Menjelaskan dengan santun atas keberhasilan pemerintah selama dipimpin oleh susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada masyarakat, seperti penegakan hokum yang tidak pandang bulu, program pengentasan kemiskinan dll.
b. Melakukan kontribusi nyata untuk mengajak / menghimbau masyarakat agar berperan aktif mengecek apakah namanya terdaftar dalam Daftar Pemilih sehingga tidak terjadi lagi kekacauan dalam Pilpres 2009 seperti yang terjadi dalam pilleg kemarin.
c. Turut serta dalam usaha memenangkan SBY dalam Pemilu Presiden 2009.
SBY Fans Club merupakan wadah dalam rangka mempererat hubungan antar penggemar yang mengagumi sosok SBY, SBY Fans Club sebagai Organisasi terbuka, lintas tokoh, lintas profesi dengan kesamaan aspirasi, cita-cita, visi dan misi telah memberikan nuansa baru pada masyarakat Jabodetabek.
Unsur-unsur yang tergabung dalam anggota SBY Fans club antara lain :
Cendekiawan, Nelayan, Petani, Karyawan, Pemuda, Mahasiswa, Seniman dan Artis, dan Perwakilan Organisasi Masyarakat
Keberadaan SBY Fans Club dan nama koordinatornya
a. Wilayah Jabodetabek : Firman Yursak
b. Wilayah Jakut dan Kep. Seribu : Saharuddin Arsyad
c. Wilayah Jakbar & Tangerang : Fikri Yursak
d. Wilayah Jakarta Selatan : Andi Faisal
e. Wilayah Jakarta Timur : Dwi Julian
f. Wilayah Jakarta Pusat : Ali Sodikin
g. Wilayah Bekasi ; Supari
h. Wilayah Depok : Dendy Setiawan L
i. Wilayah Bogor : Fajar Cahyana
j. Koordinator Artis dan Seniman : Jane Shalimar
Menurut Sirajuddin Jacub Pendeklarasian ini tidak ada unsur politis dan bukan merupakan kampanye awal untuk mendukung SBY, kegiatan ini murni dari para penggemar SBY. (Suwedi/ Dwi Apriyani /Dani)
Dalam deklarasi tersebut Firman Yursak (Kordinator wilayah Jabodetabek) mengatakan antara lain :
a. Menyerukan secara santun sopan dan tegas hasil-hasil dari Kepemimpinan SBY selama lima tahun terakhir. Contohnya program BLT (Bantuan Langsung tunai) dan BOS (Bantuan Operasional sekolah)
b. Berkewajiban mensukseskan SBY sebagai Capres Pemilu Presiden 2009
Disamping itu Ali Sodikin (yang merupakan Korwil Jakarta Pusat) mengatakan antara lain :
a. Pendeklarasian SBY Fans club tidak berorientasi politik pada partai manapun.
b. Tidak ada kultus individu melainkan kritis konstruktif terhadap SBY.
Menurut Sirajuddin Jacub mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan terkait berdirinya SBY Fans Club antara lain :
a. Menjelaskan dengan santun atas keberhasilan pemerintah selama dipimpin oleh susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada masyarakat, seperti penegakan hokum yang tidak pandang bulu, program pengentasan kemiskinan dll.
b. Melakukan kontribusi nyata untuk mengajak / menghimbau masyarakat agar berperan aktif mengecek apakah namanya terdaftar dalam Daftar Pemilih sehingga tidak terjadi lagi kekacauan dalam Pilpres 2009 seperti yang terjadi dalam pilleg kemarin.
c. Turut serta dalam usaha memenangkan SBY dalam Pemilu Presiden 2009.
SBY Fans Club merupakan wadah dalam rangka mempererat hubungan antar penggemar yang mengagumi sosok SBY, SBY Fans Club sebagai Organisasi terbuka, lintas tokoh, lintas profesi dengan kesamaan aspirasi, cita-cita, visi dan misi telah memberikan nuansa baru pada masyarakat Jabodetabek.
Unsur-unsur yang tergabung dalam anggota SBY Fans club antara lain :
Cendekiawan, Nelayan, Petani, Karyawan, Pemuda, Mahasiswa, Seniman dan Artis, dan Perwakilan Organisasi Masyarakat
Keberadaan SBY Fans Club dan nama koordinatornya
a. Wilayah Jabodetabek : Firman Yursak
b. Wilayah Jakut dan Kep. Seribu : Saharuddin Arsyad
c. Wilayah Jakbar & Tangerang : Fikri Yursak
d. Wilayah Jakarta Selatan : Andi Faisal
e. Wilayah Jakarta Timur : Dwi Julian
f. Wilayah Jakarta Pusat : Ali Sodikin
g. Wilayah Bekasi ; Supari
h. Wilayah Depok : Dendy Setiawan L
i. Wilayah Bogor : Fajar Cahyana
j. Koordinator Artis dan Seniman : Jane Shalimar
Menurut Sirajuddin Jacub Pendeklarasian ini tidak ada unsur politis dan bukan merupakan kampanye awal untuk mendukung SBY, kegiatan ini murni dari para penggemar SBY. (Suwedi/ Dwi Apriyani /Dani)
Konferensi Pres Imparsial Tentang Politik yang Tuna Sejarah
Jakarta, Konferensi Pers tentang Politik Yang Tuna Sejarah (4/5/2009) diselenggarakan oleh Imparsial dan dipimpin oleh Rusdi Marpaung (Managing Direktur Imparsial) bertempat di Sekretariat Imparsial Jl. Diponegoro No. 9 Menteng, Jakarta Pusat, diikuti 15 orang. Adapun tokoh-tokoh yang hadir :
a. Poengky Indarti (Direktur Eksternal Imparsial)
b. Al Araf (Research Coordinator Imparsial)
c. Rusdi Marpaung (Managing Direktur Imparsial).
Dalam Konferensi tersebut Rusdi Marpaung mengatakan :
a. Politik Indonesia adalah Politik yang “Tuna Sejarah” karena tidak mengoreksi kesalahan masa lalu bahkan sebaliknya melupakannya. Bukan keadilan korban yang terpenuhi tetapi kemenangan pelaku pelanggaran HAM yang terlihat.
b. Majunya Prabowo dan Wiranto sebagai kandidat politik dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah hal yang patut diwaspadai. Sebab kedua orang tersebut dianggap bertanggung jawab atas terjadinya kasus kejahatan HAM, kasus penculikan aktivis pro Demokrasi 1998, Pelanggaran HAM di Timor Timur dan Kasus Semanggi.
c. Imparsial menilai adalah tidak pantas dan tidak layak bagi mereka untuk maju menjadi calon pemimpin bangsa di tengah belum tuntasnya penyelesaian kasus – kasus tersebut.
Selain itu Al Araf juga mengatakan :
a. Mereka (Wiranto dan Prabowo Subianto) harus membuktikan terlebih dahulu tidak bersalah di pengadilan, ketimbang terus berkelit dan bahkan maju menjadi Capres/Cawapres.
b. Mengecam kepada seluruh partai politik dan elite politik yang menjadikan kedua orang itu sebagai pasangan Capres maupun Cawapres, hal ini membuktikan koalisi politik yang dibangun sekarang ini bukan untuk kepentingan kemajuan Demokrasi dan penegakan HAM tetapi semata-mata hanya untuk tujuan Kekuasaan
c. Meminta disisa akhir pemerintahan SBY-JK untuk berani mengungkap semua kejahatan yang terjadi termasuk kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
d. Beberapa hal yang akan dilakukan oleh imparsial terkait masalah tersbut antara lain, menyampaikan laporan-laporan resmi dari KomnasHAM kepada Parlemen atau DPR, meminta KPU untuk melakukan Fit and Propertest bagi calon-calon Capres dan Cawapres atas kasus pelanggaran HAM berat.
Dalam hal ini Imparsial tidak menghalangi pencalonan Wiranto dan Prabowo sebagai Capres dan Cawapres tetapi hanya mengungkapkan fakta pada publik. Imparsial juga akan terus mengkampanyekan untuk tidak memilih Capres/Cawapres yang tersangkut dengan kasus-kasus pelanggaran HAM. (Suwedi/ Dwi Apriyani)
a. Poengky Indarti (Direktur Eksternal Imparsial)
b. Al Araf (Research Coordinator Imparsial)
c. Rusdi Marpaung (Managing Direktur Imparsial).
Dalam Konferensi tersebut Rusdi Marpaung mengatakan :
a. Politik Indonesia adalah Politik yang “Tuna Sejarah” karena tidak mengoreksi kesalahan masa lalu bahkan sebaliknya melupakannya. Bukan keadilan korban yang terpenuhi tetapi kemenangan pelaku pelanggaran HAM yang terlihat.
b. Majunya Prabowo dan Wiranto sebagai kandidat politik dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah hal yang patut diwaspadai. Sebab kedua orang tersebut dianggap bertanggung jawab atas terjadinya kasus kejahatan HAM, kasus penculikan aktivis pro Demokrasi 1998, Pelanggaran HAM di Timor Timur dan Kasus Semanggi.
c. Imparsial menilai adalah tidak pantas dan tidak layak bagi mereka untuk maju menjadi calon pemimpin bangsa di tengah belum tuntasnya penyelesaian kasus – kasus tersebut.
Selain itu Al Araf juga mengatakan :
a. Mereka (Wiranto dan Prabowo Subianto) harus membuktikan terlebih dahulu tidak bersalah di pengadilan, ketimbang terus berkelit dan bahkan maju menjadi Capres/Cawapres.
b. Mengecam kepada seluruh partai politik dan elite politik yang menjadikan kedua orang itu sebagai pasangan Capres maupun Cawapres, hal ini membuktikan koalisi politik yang dibangun sekarang ini bukan untuk kepentingan kemajuan Demokrasi dan penegakan HAM tetapi semata-mata hanya untuk tujuan Kekuasaan
c. Meminta disisa akhir pemerintahan SBY-JK untuk berani mengungkap semua kejahatan yang terjadi termasuk kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
d. Beberapa hal yang akan dilakukan oleh imparsial terkait masalah tersbut antara lain, menyampaikan laporan-laporan resmi dari KomnasHAM kepada Parlemen atau DPR, meminta KPU untuk melakukan Fit and Propertest bagi calon-calon Capres dan Cawapres atas kasus pelanggaran HAM berat.
Dalam hal ini Imparsial tidak menghalangi pencalonan Wiranto dan Prabowo sebagai Capres dan Cawapres tetapi hanya mengungkapkan fakta pada publik. Imparsial juga akan terus mengkampanyekan untuk tidak memilih Capres/Cawapres yang tersangkut dengan kasus-kasus pelanggaran HAM. (Suwedi/ Dwi Apriyani)
Status Antasari menjadi tersangka
Jakarta-Senin, 4 Mei 2009 Polda Metro Jaya menetapkan Antasari Azhar sebagai tersangka. Didampingi sekitar 20 orang pengacara yang menemani secara bergantian, Antasari datang ke Polda sebagai saksi. Namun belakangan statusnya berubah menjadi tersangka.
Dalam jumpa perss yang dipimpin Kapolda Irjen Wahyono disebutkan ada 9 saksi yang juga tersangka kasus pembunuhan berencana Nasrudin pada 14 Maret 2009. Penembakan Nasrudin yang saat itu menggunakan mobil BMW silver bernomer plat B191 E, dilakukan tak jauh dari Modern Land dengan menggunakan senjata jenis Revolver yang sempat dikubur.
Tersangka Heri dan Dan adalah seorang satpam yang terlebih dahulu didoktrin bahwa Nasrudin adalah penghianat negara, mereka diberi imbalan masing-masing Rp 70 juta dan diberi senjata. Her bertugas sebagai joki sedang Dan sebagai eksekutor.
Tersangka selanjutnya adalah H dan Am mereka yang menawarkan 'pekerjaan' ini dan bertugas mendoktrin dan mengawasi jalannya eksekusi.
Senjata didapat dari C yang sempat kabur keluar Jakarta namun berhasil dibekuk. Dia juga yang mengubur senjata yang digunakan untuk membunuh.
Disebut pula tersangka E sebagai penghubung Dan dengan WW yang
ternyata adalah perwira polisi. Dan dan Her diberi uang oleh WW yang saat itu menggunakan seragam dan mobil dinas. Sehingga keduanya makin percaya bahwa ini tugas negara. WW mengaku mendapat tugas dari SHA selaku penyandang dana.
Dalam pemeriksaan SHA menyebut Antasari Azhar sebagai otak dari pembunuhan ini. Jika dalam pemeriksaan lanjutan Antasari terbukti bersalah maka ia akan dijerat pasal 340 KUHP. (tia)
Dalam jumpa perss yang dipimpin Kapolda Irjen Wahyono disebutkan ada 9 saksi yang juga tersangka kasus pembunuhan berencana Nasrudin pada 14 Maret 2009. Penembakan Nasrudin yang saat itu menggunakan mobil BMW silver bernomer plat B191 E, dilakukan tak jauh dari Modern Land dengan menggunakan senjata jenis Revolver yang sempat dikubur.
Tersangka Heri dan Dan adalah seorang satpam yang terlebih dahulu didoktrin bahwa Nasrudin adalah penghianat negara, mereka diberi imbalan masing-masing Rp 70 juta dan diberi senjata. Her bertugas sebagai joki sedang Dan sebagai eksekutor.
Tersangka selanjutnya adalah H dan Am mereka yang menawarkan 'pekerjaan' ini dan bertugas mendoktrin dan mengawasi jalannya eksekusi.
Senjata didapat dari C yang sempat kabur keluar Jakarta namun berhasil dibekuk. Dia juga yang mengubur senjata yang digunakan untuk membunuh.
Disebut pula tersangka E sebagai penghubung Dan dengan WW yang
ternyata adalah perwira polisi. Dan dan Her diberi uang oleh WW yang saat itu menggunakan seragam dan mobil dinas. Sehingga keduanya makin percaya bahwa ini tugas negara. WW mengaku mendapat tugas dari SHA selaku penyandang dana.
Dalam pemeriksaan SHA menyebut Antasari Azhar sebagai otak dari pembunuhan ini. Jika dalam pemeriksaan lanjutan Antasari terbukti bersalah maka ia akan dijerat pasal 340 KUHP. (tia)
Kasus antasari
Salah satu pengacara Antasari Azhar (Petrus Balaptiona) di Polda Metro Jaya, saat wawancara (4/5/2009),pukul 13.00 wib, mengatakan :
1. Ditemukan beberapa nama seperti Her,Dan,F,Ed,WW, yang menjadi tersangka.
2. Her dan Dan adalah satpam dari perusahaan swasta.
3. Hen dan Ed bekerja sebagai satpam dan dept collector,mereka yang
bertugas mendoktrin Her dan Dan bahwa Nasrudin adalah musuh negara yg
telah membawa dokumen negara. Selanjutnya mereka yang mengawasi
eksekusi Nasrudin.
4. WW menyerahkan uang kepada Her dan Dan dengan memakai seragam dan
mobil dinas.
5. Her dan Dan diberikan uang masing-masing Rp 70 juta sebagai imbalan
dan untuk pembelian senjata.
6. Her dan Dan tidak mengenal Antasari.
7. Sebelumnya pernah dilakukan percobaan pembunuhan,namun gagal.
(JB MUTIA,AGUS,DENY)
1. Ditemukan beberapa nama seperti Her,Dan,F,Ed,WW, yang menjadi tersangka.
2. Her dan Dan adalah satpam dari perusahaan swasta.
3. Hen dan Ed bekerja sebagai satpam dan dept collector,mereka yang
bertugas mendoktrin Her dan Dan bahwa Nasrudin adalah musuh negara yg
telah membawa dokumen negara. Selanjutnya mereka yang mengawasi
eksekusi Nasrudin.
4. WW menyerahkan uang kepada Her dan Dan dengan memakai seragam dan
mobil dinas.
5. Her dan Dan diberikan uang masing-masing Rp 70 juta sebagai imbalan
dan untuk pembelian senjata.
6. Her dan Dan tidak mengenal Antasari.
7. Sebelumnya pernah dilakukan percobaan pembunuhan,namun gagal.
(JB MUTIA,AGUS,DENY)
PANEN RAYA PADI PICU DEFLASI
Bandar Lampung (3/5/09), Musim panen padi pada beberapa sentra padi di Provinsi Lampung mengakibatkan penurunan harga beras. Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS), Dody Gunawan Yusuf menyatakan, hal tersebut akan mempengaruhi harga komoditas lainnya. Meningkatnya produksi dan pasokan beras menyebabkan harga beras di pasaran mengalami penurunan. Penurunanharga yang cukup signifikan juga terjadi pada beberapa komuditas subsektor tempat tinggal seperti, batu bata, pasir dan besi sehingga Bandar lampung mengalami deflasi 1,26% pada April. Dody menambahkan, komuditas lain yang memberikan andil deflasi di Bandar Lampung adalah beras, emas perhiasan (14,25%), cabai merah (22,69%), BBM rumah tangga, ikan, papaya (25,,86%) dan pasir. Terjadinya deflasi pada bulan April, menyebabkan laju inflasi Bandar Lampung tahun kalender/kamulatif Januari-April mencapai (-0,35%). Sedangkan inflasi year on year April 2009 terhadap April 2008 mencapai 10,75%. (bm&ds)
BANDAR LAMPUNG OPTIMIS RAIH ADIPURA
Bandar Lampung (3/5/09), Pemkot Bandar Lampung optimis meraih tiga besar dalam penilaian Adipura. Edi Sutrisno (Walikota Bandar Lampung) menyatakan optomis meraih adipura, karena sampai saat ini Bandar Lampung masuk dalam verifikasi. Pemkot Bandar Lampung terus menggalakkan program ayo bersih-bersih setiap hari jum’at untuk mewjudkan Kota Bandar Lampung yang bersih, indah dan rapih. Pemkot telah melakukan perbaikan di pasar-pasar serta menambahkan kawasan hijau di jalan protokol dan sungai. Fasilitas umum tersebut dinilai masih kumuh, tempat pembuangan sementara (TPS) di beberapa pasar masih terbuka. (aj)
Langganan:
Postingan (Atom)