Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, selatan, Indonesia
Indo Berita Nusantara merupakan situs berita internet yang memberikan informasi berbentuk berita diseluruh nusantara Alamat Jl. Joe. Gg. Kelapa Hijau Telp.(021)98265014 Anda punya berita atau informasi silahkan kirim ke e-mal : ibernas.jakarta@yahoo.com

Senin, 27 Juli 2009

DUGAAN KORUPSI TELPON UMUM DI BUTON UTARA

berita aktual-Kendari. Puluhan mahasiswa mendatangi Markas Polda Sulawesi Tenggara Senin siang (27/07) mendesak Timtastipikor Polda Sultra untuk mengusut tuntas pengadaan Telpon Umum oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Utara sebesar Rp. 350 juta Tahun Anggaran 2008 di instansi-instansi pemerintah yang diduga fiktif. Para mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Anti Korupsi Sulawesi Tenggara (MAK-SULTRA) menyatakan Dinas Perhubungan Buton Utara harus bertanggung jawab secara hukum dalam pengadaan telpon umum tersebut, karena anggarannya sudah cair 100 %, namun barangnya tidak ada. Seperti yang diteriakkan oleh Tamin Suparman selaku koordinator, “kami memiliki data-data tentang kasus tersebut, ternyata semuanya fiktif. Masyarakat telah ditipu oleh Dinas Perhubungan Buton Utara”. Kami meminta Polda Sultra segera membentuk tim untuk melakukan Investigasi di tiap-tiap instansi yang ada di Buton Utara terkait pengadaan Telpon Umum tersebut. Sementara itu Kabid Humas Polda Sultra AKBP Fahrurrozi mengatakan, bahwa pihaknya berjanji akan memenuhi tuntutan mahasiswa dengan membentuk tim investigasi, “Pastinya kami akan serius untuk menangani kasus-kasus korupsi yang terjadi dimana saja di wilayah Sultra”, tambahnya. (Komeng)

cLMND : KEMENANGAN NEOLIB DALAM PILPRES 2009


Indonesia Bicara-Kendari, KPU dinilai terlalu dini dalam mengumumkan Pemenang Pilpres 2009, karena masih banyak masalah yang belum selesai seperti DPT yang bermasalah. Serta tidak independennya KPU juga membuat legitimasi capres-cawapres terpilih patut dipertanyakan. Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Liga Mahasiswa Nasional demokrat (LMND) Sulawesi Tenggara Agus Pranata saat ditemui sabtu siang (25/07). Kemenangan SBY-Boediono merupakan kemenangan neolib. Kami tidak akan mendukung neolib yang sudah terbukti hanya melanjutkan penderitaan dan kesengsaraan rakyat. Kami hanya mendukung pemimpin yang pro-rakyat dan memiliki visi untuk membangun kemandirian ekonomi rakyat bukan neolib, tambahnya. (VandiK)

Aksi Solidaritas Bersama Untuk Korban Kekerasan


IndoBeritaNusantara, Kendari, (24/7), Puluhan pemuda dan mahasiswa yang mengatasnamakan Solidaritas Bersama Untuk Korban Kekerasan melakukan aksi di kantor DPRD Provinsi Sultra. Aksi ini dimaksudkan untuk kasus kekerasan dan penembakan yang dilakukan oleh pihak Aparat Kepolisian dari Satuan Brimob Polda Sultra, dalam aksinya mereka ditemui Anggota DPRD Provinsi Sultra Yaudu Salam Ajo.
La Ode Muh. Mushawir. SH (Jendral Aksi), mengatakan “Aksi tersebut bertujuan Keberadaan investor di lokasi penambangan emas di Kab. Bombana kembali berbuah konflik, investor yang dipaksakan Pemda Bombana untuk melakukan aktifitas eksploitasi ini telah menjadi pemicu terjadinya tindak kekerasan dan penembakan yang dilakukan oleh pihak aparat penegak hukum. Namun PT. Panca Logam justru menimbulkan keresahan yang berkepanjangan dengan dalih mengantongi ijin kuasa penambangan.
Kekerasan oleh siapapun dan atas nama apapun adalah melanggar hukum, pelaku kekerasan oleh siapapun juga harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Undang-undang ini mutlak mengingat Konferensi Internasional di Jenewa Tahun 1989 tentang Hak Asasi Manusia telah ditetapkan oleh PBB sebagai hukum internasional dimana Indonesia adalah satu Negara pesertanya. Sebelumnya telah terjadi insiden pengrusakan atau pembongkaran tempat ibadah, pembakaran tenda-tenda darurat milik warga, penyiksaan batin dan fisik, pelecehan seksual, pemalakkan serta banyak hal lainnya.
Solidaritas Bersama Untuk Korban kekerasan menyampaikan sikap tegas kepada pihak DPRD Provinsi Sultra “Mengutuk keras penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh anggota kepolisian dari satuan Brimobda Sultra dilokasi penambangan emas di Kab. Bombana, Mendesak Kapolda Sultra untuk melakukan proses hukum terhadap anggotanya secara sengaja melawan hukum dan merusak nama baik citra kepolisian Negara Republik Indonesia, Mendesak pemerintah Provinsi Sultra untuk segera mengambil sikap tegas dalam menyikapi persoalan yang terjadi di Kab. Bombana.
Sejalan dengan aksi tersebut, Yaudu Salam Ajo menyatakan “hendaknya kalian pahami bahwa di DPRD ini adalah Perwakilan social dan saya tidak bisa katakan mewakili institusi DPRD dan saya kesini hanyalah anggota DPRD yang menerima apa yang menjadi aspirasi teman-teman, tapi kalau saya disuruh untuk menyatakan suatu sikap kepada teman-teman itu tidak bisa dan pada prinsipnya apa yang menjadi aspirasi teman-teman akan saya sampaikan kepada pimpinan dewan, selanjutnya masalah di Bombana akan dibahas atau kemungkinan akan dilakukan hearing terhadap pihak-pihak terkait”. (komenk)

Endemi yang Masih Menjangkiti Bangka Tengah

(IBN) Koba, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung masih berjuang menghadapi berbagai jenis penyakit endemi serta menular. Ketika ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Jl. Raya Bay Pass Koba, Supriyadi yang juga merupakan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) mengatakan bahwa sebenarnya penyakit yang harus diwaspadai dan sering timbul pada saat musim kemarau diantaranya adalah, diare yang ditimbulkan karena banyak sumber air yang biasa digunakan warga menjadi kering dan kotor dan penyakit kulit yang disebabkan karena banyak warga yang tidak lagi memiliki sumber air bersih. Selain itu penyakit yang kemungkinan timbul adalah Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) karena banyaknya debu saat musim kemarau. Sedangkan penyakit yang ditimbulkan dan disebarkan oleh nyamuk seperti, malaria dan Kaki Gajah kemungkinan akan berkurang karena nyamuk tidak akan dapat berkembang pada saat musim kemarau. Beliau juga menambahkan, pada periode Maret hingga Mei 2009 tercatat sebanyak 518 orang terkena malaria dengan 0% angka kematian. Dinas Kesehatan Bangka Tengah secara rutin melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel darah seluruh warga untuk mengetahui dan mencari adanya kemungkinan warga yang terkena malaria. Karena jika ditemukan ada warga yang positif menderita malaria maka Dinas Kesehatan Bangka Tengah akan memberikan pengobatan secara langsung ditempat secara gratis. Tanggal 21 Juli lalu Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, Perwakilan Pihak Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan seluruh Kab/Kota di wilayah Bangka Belitung melakukan rapat koordinasi membahas kesiapan menghadapi penyebaran virus H1N1. Dinas Kesehatan Bangka Tengah telah mempersiapkan langkah antisipasi penyebaran virus H1N1 dengan melakukan persiapan antara lain; mengirimkan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti Masker dan Sarung Tangan serta Tamiflu kepada seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah selain itu Dinas Kesehatan Bangka Tengah juga menganjurkan agar setiap Puskesmas melakukan pendataan riwayat perjalanan dan kontak kepada setiap penderita demam. Dinas Kesehatan Bangka Tengah selain itu juga telah membentuk Posko Tim Reaksi Cepat yang terdiri dari tujuh (7) orang dan diketuai oleh Kepala Dinas Kesehatan tingkat Kabupaten. Tim tersebut berfungsi menerima laporan serta melakukan pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran virus H1N1 di wilayah Kab. Bateng. Penyebaran H1N1 sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menghindari kerumunan orang, jika tidak memiliki kepentingan.”Di wilayah ini juga masih terdapat penderita penyakit Kaki Gajah (Filariasis) walaupun jumlahnya sangat sedikit” imbuhnya. Tanggal 31 Juli-15 Agustus 2009 Dinas Kesehatan Bangka Tengah akan memberikan pengobatan kepada seluruh warga. Pengobatan ini merupakan pengobatan terakhir yang diberikan Dinas Kesehatan Bangka Tengah karena diharapkan tahun 2010 wilayah ini telah terbebas dari penyakit Kaki Gajah.(sujana)

BEM Universitas Bangka Belitung Menilai Pilpres Berjalan Baik

BEM Universitas Bangka Belitung (UBB) memandang pelaksanaan Pilpres 2009 berjalan dengan baik dan transparan. Hal tersebut diungkapkan oleh Hangga Wicaksana yang juga merupakan Wakil Presiden BEM UBB, ketika ditemui di Gedung Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung yang terletak di Jl. Rasa Kunda No.1 Bukit Intan Kota Pangkalpinang. Ia mengatakan bahwa, BEM UBB menganggap pelaksanaan Pilpres 2009 berjalan telah dengan baik walaupun banyak isu-isu yang berkembang tentang kecurangan yang terjadi. Hal tersebut menurutnya dianggap wajar karena dalam proses demokrasi pasti selalu ada pro dan kontra. BEM UBB, seperti sikap mahasiswa pada umumnya, juga memposisikan diri sebagai pihak yang independen dan tidak memihak pada pihak manapun yang terlibat sebagai peserta Pilres 2009. Mahasiswa UBB dirasa telah cukup cerdas dengan ikut berpartisipasi secara positif pada pelaksanaan Pilpres 2009. Mahasiswa UBB memang sebagian besar bertempat tinggal di sekitar Kota Pangkalpinang sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam memberikan hak suaranya. Penggunaan KTP dan Kartu Keluarga dalam Pilpres 2009 juga sangat membantu mahasiswa dalam pelaksanaan Pilpres, sehingga mahasiswa yang berasal dari luar Kota Pangkalpinang dapat memberikan hak suaranya di tempat mereka tinggal saat ini. Hangga yang juga merupakan mahasiswa semester VI Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial tersebut juga mengatakan, ”BEM UBB membebaskan setiap mahasiswa untuk memilih siapapun calon yang mereka anggap pantas untuk memimpin negeri ini meskipun mahasiswa sangat menginginkan adanya pemimpin muda yang tampil untuk dapat memimpin bangsa”. BEM UBB selalu menganjurkan para mahasiswa untuk mengetahui visi dan misi Capres yang mungkin mereka pilih pada Pilpres 2009. Menanggapi peristiwa ledakan bom yang terjadi di Jakarta, Hangga mengatakan, peristiwa tersebut merupakan sebuah bentuk penghancuran terhadap tatanan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menghancurkan keamanan Indonesia yang telah kondusif. Banyaknya pihak yang menuduh bahwa teroris islam berada di balik peristiwa pemboman di Jakartadianggap sebagai sebuah ekses yang timbul karena islam merupakan agama mayoritas di negeri ini sehingga dengan mudah dituduh sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap berbagai peristiwa teror yang terjadi. BEM UBB justru beranggapan adanya kemungkinan campur tangan pihak asing yang ingin menghancurkan keamanan negeri ini. BEM UBB sangat tidak setuju dan tidak membenarkan segala bentuk pengerusakan dengan menghilangkan nyawa seseorang walau apapun alasannya.(sujana)