WILAYAH Jawa Timur termasuk target suara bagi pasangan Capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden(Pilpres) 2009. Selama lima hari mulai Rabu (24/6) besok sampai Senin (29/6), pasangan nomer satu itu keliling Jawa Timur bertemu dan mendengar langsung aspirasi serta keluhan masyarakat.
Aktivitas bertemu masyarakat itu termasuk rangkaian acara kampanye Mega Prabowo di Jawa-Bali, yang sudah diawali dari Provinsi Jawa Barat. “Wilayah Jawa Timur ini akan all out digarap tim kampanye Mega Prabowo.. Semua tim kampanye di tingkat kota dan kabupaten, sudah menargetkan kemenangan bagi Mega Prabowo,” tandas Suhandoyo, Ketua Tim Kampanye Mega Prabowo Provinsi Jawa Timur, Selasa (23/6).
Kampanye di Jatim, jelas Suhandoyo, diawali Cawapres Prabowo di Surabaya, Gresik dan Lamongan mulai pagi sampai malam hari, Rabu (24/6). Pada pagi hari, Prabowo menjadi pembicara di seminar wawasan kebangsaan di Graha Samudra, Bumimoro, kawasan Tanjung Perak Surabaya.
Siang, Prabowo diagendakan ziarah ke makam Sunan Giri Gresik lebih dulu sebelum bertemu dengan elemen petani, buruh dan nelayan. Dari Gresik, Prabowo akan bertemu dengan elemen yang sama ditambah perangkat desa di Lamongan.
Selama di Lamongan, Prabowo rencananya juga berziarah di makam Dewi Andangsari (ibunda Mahapatih Gajah Mada) di Ngimbang. Rangkaian kampanye hari itu akan ditutup pertemuan Prabowo dengan Komite Tionghoa Indonesia Peduli Pemilu di Surabaya.
Hari berikutnya, Kamis (25/6) Prabowo bersilaturahim di Universitas Darul Ulum Jombang yang sebelumnya didahului bertemu dengan petani setempat.. Dari Jombang, siang harinya Prabowo melanjutkan kampanye di Kota Mojokerto.
Menurut Suhandoyo, Megawati dan Prabowo baru kampanye bersamaan pada Jumat (26/6) di Surabaya. Keduanya akan menandatangani kontrak politik dengan kepala desa dan soal pencabutan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP)dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 30 perguruan tinggi negeri se-Indonesia.
Pada hari itu, Prabowo akan mengikuti Salat Jumat di masjid Cheng Hoo, yang dibangun komunitas muslim Tionghoa Surabaya. “Sorenya, Ibu Mega kampanye terbuka di Madiun dan Pak Prabowo rapat umum di Jember,” jelasnya.
Pada hari Sabtu (27/6), acara kampanye Megawati dan Prabowo kembali tidak menjadi satu. Mega akan melakukan pertemuan dengan konstituen pendukung Mega-Pro di Banyuwangi. Sedang Prabowo akan mengunjungi pasar buah tradisional di Ranuyoso Probolinggo dan menemui pendukung Mega-Pro di Probolinggo dan Pasuruan.
Pada hari akhir rangkaian kampanye di Jatim, Senin (29/6), Cawapres Prabowo ke Malang, menemui pendukung Mega-Pro setempat. Dari Malang, Prabowo akan mengunjungi peternakan ayam di Blitar, menemui petani dan perajin di Tulungagung dan bersilaturahim dengan petani dan nelayan di Trenggalek. (*)Andrian
Mengenai Saya
- Indo Berita nusantara
- jakarta, selatan, Indonesia
- Indo Berita Nusantara merupakan situs berita internet yang memberikan informasi berbentuk berita diseluruh nusantara Alamat Jl. Joe. Gg. Kelapa Hijau Telp.(021)98265014 Anda punya berita atau informasi silahkan kirim ke e-mal : ibernas.jakarta@yahoo.com
Selasa, 23 Juni 2009
AKSI UNJUK RASA KOMPAK TUNTUT IZIN PT. SSL DICABUT
IBN-PEKANBARU-sekitar 30 orang aktivis Koalisi Mahasiswa Paguyuban Kabapten kota (KOMPAK) se-Riau dan Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) dengan korlap Riki Zaputra melakukan aksi unjuk rasa, Senin (22/6/09). KOMPAK terdiri dari berbagai elemen organisasi masyarakat a.l. Rumpun Pemuda Pelajar Mahasiswa (RPPM) Rokan Hulu (Rohul), Kesatuan Pelajar Mahasiswa Kota (KEPAK) Bertuah, Himpunan Pemuda Mahasiswa Kampar (HIPPEMASKA) Pekanbaru, PB-HIPPMIH Pekanbaru, Himpunan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Kuantan Singingi (HIPMAKUSI), Himpunan Mahasiswa Kabupaten Kampar Riau (HMKKR), Himpunan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Pelalawan (HIPMAWAN) dan Forumkomunikasi se Indonesia.
Aksi diawali dengan berorasi di bundaran air mancur Jl. Jendral Sudirman, Dilanjutkan di depan Kantor Gubernur Riau dan depan Polda Riau. Aksi tersebut sebagai protes atas meninggalnya tiga orang warga Desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akibat bentrok dengan petugas keamanan PT. Sumatera Silva Lestari (SSL) pada 28 Mei 2009.
Setelah berhasil menemui perwakilan dari Polda Riau, KOMPAK kembali ke kantor Gubernur untuk dapat bertemu dengan Gubernur. Namun para pengunjuk rasa tidak berhasil menemui Gubernur maupun perwakilannya, kemudian aksi diakhiri dengan pelemparan telur di plang nama kantor Gubernur Riau.
Para pengunjuk rasa dalam pernyataan sikapnya yang disampaikan untuk Gubernur meminta lahan PT. SSL distatus quokan, dibentuk tim pencari fakta oleh Pemprov Riau, agar mencabut izin operasi PT. SSL dan dilakukan pendataan ulang lahan masyarakat yang direbut oleh PT. SSL. Untuk Kapolda dapat agar mengusut tuntas kasus pembunuhan tiga orang warga Desa Tangun, mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut dan copt Kapolres Rohul.
Dalam aksinya para pengunjuk rasa membawa sapnduk, poster dan bendera bertulisakan a.l. : Kapitalisme vs HAM, Gubernur Riau Dimana Hatimu, Tidakkah Kamu Tahu Rakyatmu Derita. Copot Kapolres Rohul dan Bumi Hanguskan PT. SSL. Binasakan Perusahaan Kapitalisme. Usut Pelanggaran HAM di Desa Tangun Oleh PT. SSL. Kapolres Rohul Pemgecut!!!!, Hampir 1 Bulan Tragedi Tangun Tidak Satupun Pihak dari PT. SSL Dijadikan Tersangka Polres Rohul Makan Suap!!!!,Kapolda Copot Kapolres Rohul. RGM Penindas Masyarakat Rohul, RMG Melanggar HAM di Tangun, RGM Harus Tanggung Jawab. Tangkap Pembunuh Warga Tangun. HIPPEMASKA, HMI MPO cabang Pekanbaru dan RPPM-Rohul. (anto)
Aksi diawali dengan berorasi di bundaran air mancur Jl. Jendral Sudirman, Dilanjutkan di depan Kantor Gubernur Riau dan depan Polda Riau. Aksi tersebut sebagai protes atas meninggalnya tiga orang warga Desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akibat bentrok dengan petugas keamanan PT. Sumatera Silva Lestari (SSL) pada 28 Mei 2009.
Setelah berhasil menemui perwakilan dari Polda Riau, KOMPAK kembali ke kantor Gubernur untuk dapat bertemu dengan Gubernur. Namun para pengunjuk rasa tidak berhasil menemui Gubernur maupun perwakilannya, kemudian aksi diakhiri dengan pelemparan telur di plang nama kantor Gubernur Riau.
Para pengunjuk rasa dalam pernyataan sikapnya yang disampaikan untuk Gubernur meminta lahan PT. SSL distatus quokan, dibentuk tim pencari fakta oleh Pemprov Riau, agar mencabut izin operasi PT. SSL dan dilakukan pendataan ulang lahan masyarakat yang direbut oleh PT. SSL. Untuk Kapolda dapat agar mengusut tuntas kasus pembunuhan tiga orang warga Desa Tangun, mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut dan copt Kapolres Rohul.
Dalam aksinya para pengunjuk rasa membawa sapnduk, poster dan bendera bertulisakan a.l. : Kapitalisme vs HAM, Gubernur Riau Dimana Hatimu, Tidakkah Kamu Tahu Rakyatmu Derita. Copot Kapolres Rohul dan Bumi Hanguskan PT. SSL. Binasakan Perusahaan Kapitalisme. Usut Pelanggaran HAM di Desa Tangun Oleh PT. SSL. Kapolres Rohul Pemgecut!!!!, Hampir 1 Bulan Tragedi Tangun Tidak Satupun Pihak dari PT. SSL Dijadikan Tersangka Polres Rohul Makan Suap!!!!,Kapolda Copot Kapolres Rohul. RGM Penindas Masyarakat Rohul, RMG Melanggar HAM di Tangun, RGM Harus Tanggung Jawab. Tangkap Pembunuh Warga Tangun. HIPPEMASKA, HMI MPO cabang Pekanbaru dan RPPM-Rohul. (anto)
BAKAR BAN SEBAGAI SIMBOL SEMANGAT MEMBERANTAS KORUPSI
Indo Berita Nusantara-Kendari. (23/6) Puluhan mahasiswa Forum Mahasiswa Pro-Rakyat Sultra (F-MPR SULTRA) melakukan aksi unjuk rasa mendesak Kejati Sultra segera menyelesaikan kasus korupsi dilingkungan Kanwil Depag Sultra yang melibatkan para pejabatnya. Abdillah Munawir (Ketua Umum FMPR) dalam orasinya mengatakan Depag sejatinya merupakan wadah pengembang moral dan spiritual yang seharusnya menjadi teladan untuk membahas berbagai permasalahan bangsa, namun fakta yang terjadi justru Depag Sultra berubah menjadi institusi pengembang korupsi dan dijadikan topeng untuk lahan korupsi. Kasus ini berawal dari dari kepemimpinan Drs. H. Abdul Muis (Kepala Kanwil Depag Sultra) dan Drs. Djamil Malimpo (Kepala Tata Usaha Depag Sultra ) yang terindikasi melakukan korupsi sebesar Rp 1,4 milyar tahun 2007-2008. Apalagi Djamil Malimpo ternyata sudah divonis 1 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Sultra namun oleh Kepala Kanwil Depag, belum juga di-nonaktifkan dari jabatannya dan masih tercatat sebagai PNS. Kita membakar ban sebagai simbol bahwa aksi ini adalah murni semangat untuk membersihkan Sultra dari Korupsi yang merajalela. Dan kita tidak ingin kasus seperti ini selalu berlarut-larut tanpa ada putusan yang jelas, Kejati Sultra harus tegas menindak kasus korupsi di Sultra meskipun itu melibatkan seorang pejabat, tegas Abdillah Munawir.
Sementara itu Muh. Idris Gani (Humas Kejati Sultra) saat menemui para pengunjuk rasa mengatakan bahwa kasus tersebut sedang diproses dan meminta para pengunjuk rasa untuk bersabar menunggu hasilnya. (di)
Sementara itu Muh. Idris Gani (Humas Kejati Sultra) saat menemui para pengunjuk rasa mengatakan bahwa kasus tersebut sedang diproses dan meminta para pengunjuk rasa untuk bersabar menunggu hasilnya. (di)
AKSI UNJUK RASA KOMPAK TUNTUT IZIN PT. SSL DICABUT
IBN-PEKANBARU-sekitar 30 orang aktivis Koalisi Mahasiswa Paguyuban Kabapten kota (KOMPAK) se-Riau dan Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) dengan korlap Riki Zaputra melakukan aksi unjuk rasa, Senin (22/6/09). KOMPAK terdiri dari berbagai elemen organisasi masyarakat a.l. Rumpun Pemuda Pelajar Mahasiswa (RPPM) Rokan Hulu (Rohul), Kesatuan Pelajar Mahasiswa Kota (KEPAK) Bertuah, Himpunan Pemuda Mahasiswa Kampar (HIPPEMASKA) Pekanbaru, PB-HIPPMIH Pekanbaru, Himpunan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Kuantan Singingi (HIPMAKUSI), Himpunan Mahasiswa Kabupaten Kampar Riau (HMKKR), Himpunan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Pelalawan (HIPMAWAN) dan Forumkomunikasi se Indonesia.
Aksi diawali dengan berorasi di bundaran air mancur Jl. Jendral Sudirman, dilanjutkan di depan Kantor Gubernur Riau dan depan Polda Riau. Aksi tersebut sebagai protes atas meninggalnya tiga orang warga Desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akibat bentrok dengan petugas keamanan PT. Sumatera Silva Lestari (SSL) pada 28 Mei 2009.
Setelah berhasil menemui perwakilan dari Polda Riau, KOMPAK kembali ke kantor Gubernur untuk dapat bertemu dengan Gubernur. Namun para pengunjuk rasa tidak berhasil menemui Gubernur maupun perwakilannya, kemudian aksi diakhiri dengan pelemparan telur di plang nama kantor Gubernur Riau.
Para pengunjuk rasa dalam pernyataan sikapnya yang disampaikan untuk Gubernur meminta lahan PT. SSL distatus quokan, dibentuk tim pencari fakta oleh Pemprov Riau, agar mencabut izin operasi PT. SSL dan dilakukan pendataan ulang lahan masyarakat yang direbut oleh PT. SSL. Untuk Kapolda dapat agar mengusut tuntas kasus pembunuhan tiga orang warga Desa Tangun, mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut dan copt Kapolres Rohul.
Dalam aksinya para pengunjuk rasa membawa sapnduk, poster dan bendera bertulisakan a.l. : Kapitalisme vs HAM, Gubernur Riau Dimana Hatimu, Tidakkah Kamu Tahu Rakyatmu Derita. Copot Kapolres Rohul dan Bumi Hanguskan PT. SSL. Binasakan Perusahaan Kapitalisme. Usut Pelanggaran HAM di Desa Tangun Oleh PT. SSL. Kapolres Rohul Pemgecut!!!!, Hampir 1 Bulan Tragedi Tangun Tidak Satupun Pihak dari PT. SSL Dijadikan Tersangka Polres Rohul Makan Suap!!!!,Kapolda Copot Kapolres Rohul. RGM Penindas Masyarakat Rohul, RMG Melanggar HAM di Tangun, RGM Harus Tanggung Jawab. Tangkap Pembunuh Warga Tangun. HIPPEMASKA, HMI MPO cabang Pekanbaru dan RPPM-Rohul. (anto)
Aksi diawali dengan berorasi di bundaran air mancur Jl. Jendral Sudirman, dilanjutkan di depan Kantor Gubernur Riau dan depan Polda Riau. Aksi tersebut sebagai protes atas meninggalnya tiga orang warga Desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akibat bentrok dengan petugas keamanan PT. Sumatera Silva Lestari (SSL) pada 28 Mei 2009.
Setelah berhasil menemui perwakilan dari Polda Riau, KOMPAK kembali ke kantor Gubernur untuk dapat bertemu dengan Gubernur. Namun para pengunjuk rasa tidak berhasil menemui Gubernur maupun perwakilannya, kemudian aksi diakhiri dengan pelemparan telur di plang nama kantor Gubernur Riau.
Para pengunjuk rasa dalam pernyataan sikapnya yang disampaikan untuk Gubernur meminta lahan PT. SSL distatus quokan, dibentuk tim pencari fakta oleh Pemprov Riau, agar mencabut izin operasi PT. SSL dan dilakukan pendataan ulang lahan masyarakat yang direbut oleh PT. SSL. Untuk Kapolda dapat agar mengusut tuntas kasus pembunuhan tiga orang warga Desa Tangun, mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut dan copt Kapolres Rohul.
Dalam aksinya para pengunjuk rasa membawa sapnduk, poster dan bendera bertulisakan a.l. : Kapitalisme vs HAM, Gubernur Riau Dimana Hatimu, Tidakkah Kamu Tahu Rakyatmu Derita. Copot Kapolres Rohul dan Bumi Hanguskan PT. SSL. Binasakan Perusahaan Kapitalisme. Usut Pelanggaran HAM di Desa Tangun Oleh PT. SSL. Kapolres Rohul Pemgecut!!!!, Hampir 1 Bulan Tragedi Tangun Tidak Satupun Pihak dari PT. SSL Dijadikan Tersangka Polres Rohul Makan Suap!!!!,Kapolda Copot Kapolres Rohul. RGM Penindas Masyarakat Rohul, RMG Melanggar HAM di Tangun, RGM Harus Tanggung Jawab. Tangkap Pembunuh Warga Tangun. HIPPEMASKA, HMI MPO cabang Pekanbaru dan RPPM-Rohul. (anto)
Langganan:
Postingan (Atom)