Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, selatan, Indonesia
Indo Berita Nusantara merupakan situs berita internet yang memberikan informasi berbentuk berita diseluruh nusantara Alamat Jl. Joe. Gg. Kelapa Hijau Telp.(021)98265014 Anda punya berita atau informasi silahkan kirim ke e-mal : ibernas.jakarta@yahoo.com

Senin, 20 April 2009

PANDANGAN KETUA BEM UNIVERSITAS IBA TERHADAP PEMILU 2009

PALEMBANG – Lambatnya proses rekapitulasi Pemilu Legislatif 2009 dikarenakan kesalahan dari penyelenggara pemilu, maka yang bertanggung jawab adalah pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel. “Kesalahan penyelenggara berawal dari sebelum pemilihan legislatif 2009, dan yang diperdebatkan adalah masalah DPT. Banyak yang terdaftar di DPT tetapi tidak mendapatkan undangan untuk pencontrengan, pendataan kelompok pemilih yang tidak akurat,” ujar Andi, Ketua BEM Universitas IBA, saat di temui Indo Berita di Universitas IBA Palembang kemarin. Ditambahkannya lagi “2 minggu sebelum Pemilu 9 April 2009 dilaksanakan, BEM Universitas IBA sudah mendiskusikan dengan kawan-kawan dari seluruh BEM universitas di Palembang menyikapi dan mengkritisi kondisi Pemilu 9 April 2009 dengan tertukarnya surat suara antar provinsi, rusaknya surat suara, DPT yang tidak selesai hingga 9 April 2009. BEM IBA sendiri melakukan gerakan pemilu cerdas dengan sasaran pemilih pemula, melakukan kampanye kesekolah-sekolah SMU yang siswanya sudah mempunyai hak suara untuk menggunakannya. Dengan tujuan agar mereka tidak salah memilih”

BEM Universitas IBA sendiri tergabung dalam Garda Pemilu 2009 yang terdiri dari BEM UNSRI, BEM PGRI, BEM IAIN, BEM Muhammadiyah, yang menghasilkan beberapa point yang bisa dilakukan untuk mengawal Pemilu 2009. “kita sudah mempunyai sepakat dan mendapat beberapa point penting dalam mengawal pemilu 2009 di Sumatera Selatan yaitu upaya Advokasi, Edukasi,” tandas Andi. (ir n)

WAWANCARA DENGAN KPU

Jakarta (18/04) di KPU Jakarta Pusat merencana rapat umum yang akan membahas penjadwalan kampanye untuk memberi kesempatan kepada calon Presiden untuk berbicara kepada rakyat secara langsung.

Menurut I Gusti Putu Arta (Anggota KPU Pusat).Kampanye diatur rapat umum, kegiatan yang dilakukan dapat berupa dialog terbatas, tatap muka dan kampanye terbuka.

Mekanisme yang dibuat adalah dalam satu hari pasangan Capres-Cawapres diberikan kesempatan disatu provinsi, maka pasangan calon lain tidak boleh berkampanye di provinsi tersebut. Kampanye akan dilaksanakan selama 22 hari, pembukaan 1 hari sisanya 21 hari untuk kampanye secara bergiliran. warga yang belum terdaftar dapat didaftarkan secara kolektif oleh Parpol.

Diharapkan peran serta masyarakat untuk mensukseskan Pilpres 2009.(Tia)

Tanggapan terhadap penyelenggaraan pemilu legislatif di Sumsel

Palembang. Penyelenggaraan pemilu legislatif 2009, oleh banyak pihak dirasa banyak kekurangan dan minim persiapan. Ditemui di di Kantor DPR-D Provinsi Jl. Pom No. IX Palembang. Sekretaris DPW PAN Provinsi Sumatera Selatan, Drs Badrullah Daud Kohar mengganggap telah terjadi penurunan kualitas terhadap penyelenggaraan pemilu legislatif 2009. Terutama sosialisasi yang kurang sehingga banyak terjadi kesalahan dalam proses pemilihan. Walaupun kualitas demokrasi pada pemilu ini diakui meningkat. Hal tersebut karena masyarakat bisa memilih Caleg yang memang mereka inginkan. Drs Badrullah menambahkan, KPU seharusnya bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain, seperti Biro Pusat Statistik dan Kelurahan dalam menentukan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Karena kita bisa melihat beberapa masalah DPT yang terdapat di Sumsel seperti; banyaknya pemilih ganda dan banyaknya perbedaan jumlah DPT di tingkat PPK. Dan dalam melakukan rekapitulasi perhitungan hasil suara di tingkat PPK, seharusnya dapat dilakukan dengan cara berkelompok, sehingga bisa terselesaikan dengan baik. Pada dasarnya PAN akan menerima apapun hasil pemilu asalkan tidak terjadi kecurangan dalam penghitungan hasil pemilihan. Disinggung mengenai rencana koalisi yang mungkin akan dilakukan oleh partai. Drs Badrullah mengatakan, PAN berencana berkoalisi dengan Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sedangkan ditemui di tempat terpisah, Liyus Biha, Presiden Mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang mengatakan bahwa, pada Pemilu Legislatif 2009 masih banyak yang belum dipersiapkan dan dikerjakan secara maksimal sehingga pada pelaksanaannya berjalan kurang baik dan banyak terjadi permasalahan seperti; masalah DPT dan terjadinya kecurangan-kecurangan. Masyarakat juga dirasa belum cerdas dalam memilih dan mudah tergiur dengan hal-hal seperti politik uang dan sebagainya sehingga membuka peluang terjadinya pelanggaran-pelanggaran pemilu. Tapi menurut LIyus Biha mengulang Pemilu bukan merupakan solusi karena akan menambah permasalahan, yang terpenting adalah menjaga pemilu ini dengan tidak menambah permasalahan-permasalahan baru secara sengaja sehingga permasalahan ini akan semakin berat dan tidak terselesaikan. Mengenai angka Golput di lingkungan mahasiswa, Liyus Biha memprediksi angka Golput mencapai 40%, karena mahasiswa yang tinggal di daerah tidak memiliki biaya untuk kembali ke tempat tinggal asal dan sulitnya mengurus persyaratan untuk bisa memilih di wilayah setempat ditambah lagi kesadaran yang rendah untuk menyalurkan hak suaranya. Diharapkan pada pemilihan Presiden mendatang mahasiswa bisa dipermudah dalam memberikan hak suaranya dan pemerintah sebagai penyelenggara, tidak melakukan intervensi dan menjaga jalannya proses pemilu dengan baik, masyarakat juga harus lebih cerdas dalam memilih pemimpin. Panwas pemilu juga diharapkan bisa lebih bekerja keras dalam menjaga pemilu sehingga berjalan dengan bersih dan adil. Para pemimpin-pun diharap lebih realistis dalam membangun bangsa ini. Tetapi apapun kekurangan yang terjadi pada Pemilu Legislatif 2009 kita harus menerima dan menyelamatkan pemilu, menjadikan ini sebagai pelajaran untuk Pemilihan Presiden mendatang…(sujana)