Palembang. Penyelenggaraan pemilu legislatif 2009, oleh banyak pihak dirasa banyak kekurangan dan minim persiapan. Ditemui di di Kantor DPR-D Provinsi Jl. Pom No. IX Palembang. Sekretaris DPW PAN Provinsi Sumatera Selatan, Drs Badrullah Daud Kohar mengganggap telah terjadi penurunan kualitas terhadap penyelenggaraan pemilu legislatif 2009. Terutama sosialisasi yang kurang sehingga banyak terjadi kesalahan dalam proses pemilihan. Walaupun kualitas demokrasi pada pemilu ini diakui meningkat. Hal tersebut karena masyarakat bisa memilih Caleg yang memang mereka inginkan. Drs Badrullah menambahkan, KPU seharusnya bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain, seperti Biro Pusat Statistik dan Kelurahan dalam menentukan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Karena kita bisa melihat beberapa masalah DPT yang terdapat di Sumsel seperti; banyaknya pemilih ganda dan banyaknya perbedaan jumlah DPT di tingkat PPK. Dan dalam melakukan rekapitulasi perhitungan hasil suara di tingkat PPK, seharusnya dapat dilakukan dengan cara berkelompok, sehingga bisa terselesaikan dengan baik. Pada dasarnya PAN akan menerima apapun hasil pemilu asalkan tidak terjadi kecurangan dalam penghitungan hasil pemilihan. Disinggung mengenai rencana koalisi yang mungkin akan dilakukan oleh partai. Drs Badrullah mengatakan, PAN berencana berkoalisi dengan Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sedangkan ditemui di tempat terpisah, Liyus Biha, Presiden Mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang mengatakan bahwa, pada Pemilu Legislatif 2009 masih banyak yang belum dipersiapkan dan dikerjakan secara maksimal sehingga pada pelaksanaannya berjalan kurang baik dan banyak terjadi permasalahan seperti; masalah DPT dan terjadinya kecurangan-kecurangan. Masyarakat juga dirasa belum cerdas dalam memilih dan mudah tergiur dengan hal-hal seperti politik uang dan sebagainya sehingga membuka peluang terjadinya pelanggaran-pelanggaran pemilu. Tapi menurut LIyus Biha mengulang Pemilu bukan merupakan solusi karena akan menambah permasalahan, yang terpenting adalah menjaga pemilu ini dengan tidak menambah permasalahan-permasalahan baru secara sengaja sehingga permasalahan ini akan semakin berat dan tidak terselesaikan. Mengenai angka Golput di lingkungan mahasiswa, Liyus Biha memprediksi angka Golput mencapai 40%, karena mahasiswa yang tinggal di daerah tidak memiliki biaya untuk kembali ke tempat tinggal asal dan sulitnya mengurus persyaratan untuk bisa memilih di wilayah setempat ditambah lagi kesadaran yang rendah untuk menyalurkan hak suaranya. Diharapkan pada pemilihan Presiden mendatang mahasiswa bisa dipermudah dalam memberikan hak suaranya dan pemerintah sebagai penyelenggara, tidak melakukan intervensi dan menjaga jalannya proses pemilu dengan baik, masyarakat juga harus lebih cerdas dalam memilih pemimpin. Panwas pemilu juga diharapkan bisa lebih bekerja keras dalam menjaga pemilu sehingga berjalan dengan bersih dan adil. Para pemimpin-pun diharap lebih realistis dalam membangun bangsa ini. Tetapi apapun kekurangan yang terjadi pada Pemilu Legislatif 2009 kita harus menerima dan menyelamatkan pemilu, menjadikan ini sebagai pelajaran untuk Pemilihan Presiden mendatang…(sujana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar