PALEMBANG - Sejak tahun 2001-2002 yang awalnya bernama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) berubah menjadi Universitas PGRI yang memiliki 5 Fakultas, antara lain :
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, memiliki 10 Program Studi, antara lain :
a. Program studi S1 Bahasa Inggris.
b. Program Studi S1 Bahasa Indonesia.
c. Program Studi S1 Matematika.
d. Program Studi S1 Fisika.
e. Program Studi S1 Olah Raga.
f. Program Studi S1 Bimbingan Konseling.
g. Program Studi S1 Geografi.
h. Program Studi S1 Sejarah.
i. Program Studi S1 Akuntansi.
j. Program Studi S1 Seni, drama, dan tari.
2. Fakultas Ekonomi, memiliki 2 Program Studi, antara lain :
a. Program Studi S1 Manajemen.
b. Program Studi S1 Akuntansi..
3. Fakultas Perikanan, memiliki 2 Program Studi, antara lain :
a. Program Studi S1 Perikanan.
b. Program Studi DIII Budidaya.
4. Fakultas Teknik, memiliki 3 Program Studi, antara lain :
a. Program Studi S1 Sipil.
b. Program Studi S1 Kimia.
. Program Studi S1 Elektro.
5. Fakultas MIPA, memiliki 2 Program Studi, antara lain :
a. Program Studi S1 Fisika.
b. Program Studi S1 Biologi.
Adapun pejabat tinggi dilingkungan Universitas PGRI Palembang antara lain :
Rektor terpilih hingga sekarang adalah Drs. H. USMAN MADJID. M.M.
Pembantu Rektor : I H. Eddy Salam, SH, M.M.
Pembantu Rektor : II Drs. H. Dwi Priyono, M.Ed. M.M.
Pembantu Rektor : III Drs. H. Nawawi Dahlan. MM.
Presiden Mahasiswa terpilih untuk tahun 2009 :
Nama : SYAHRIL RHOMADON ALAMSYAH
Tempat tanggal lahir : Pagar Alam 30 April 1987
Fakultas FKIP : Program Studi Bahasa Inggris angkatan 2005
Agama : Islam
Hobi : Membaca dan berorganisasi.
Status keluarga : Anak ke 2 dari 4 saudara.
Nama Bapak : Ahmad Rifa’I Lani.
Nama Ibu : Rusda.
Organisasi mahasiswa yang ada antara lain :
1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
2. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
4. Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
5. Pramuka
6. Unit Bela Negara (UBN)
Kegiatan yang sedang direncanakan saat ini adalah :
Pada 30 April 2009 rencananya akan diadakan PALEMBANG EDUCATION EXPO 2009 di Gedung Graha Serbaguna Jakabaring Palembang yang telah direncanakan sejak bulan Januari 2009. Dengan Rincian acaranya sebagai berikut :
1) 30 April 2009 seminar pendidikan nasional.
2) 1 Mei 2009 lomba cerdas cermat tingkat SMA dan MA se Kota Palembang. Bazar book Fair.
3) 2 Mei 2009 final lomba cerdas cermat tingkat SMA dan MA se kota Palembang, pembagian hadiah lomba cerdas cermat, bazar book fair.
4) 3 Mei 2009 panggung keakraban intern Universitas PGRI, bazar book fair. (Ir n)
Mengenai Saya
- Indo Berita nusantara
- jakarta, selatan, Indonesia
- Indo Berita Nusantara merupakan situs berita internet yang memberikan informasi berbentuk berita diseluruh nusantara Alamat Jl. Joe. Gg. Kelapa Hijau Telp.(021)98265014 Anda punya berita atau informasi silahkan kirim ke e-mal : ibernas.jakarta@yahoo.com
Rabu, 06 Mei 2009
Seminar Nasional mengenai Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.18/PUU-V/2007
Jakarta, 6 Mei 2009. Memperingati Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, Kepresidenan Masyarakat Mahasiswa Universtias Trisakti (MM Usakti) mengadakan kegiatan Seminar Nasioanal bertajuk “Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.18/PUU-V/2007” di lt.8 Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi (FKTE) Universitas Trisakti Jakarta Barat.
Koordinator pelaksana kegiatan ini adalah Ahmed Febriana (mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti angkatan 2007). Sedangkan untuk Ketua Panita Studi HAM dan Advokasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti adalah Alse Hawana (mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti angkatan 2007).
Acara ini menghadirkan 2 orang pembicara yaitu Nurcholis (perwakilan dari Komnas HAM) dan Krisbiantoro (Divisi Impunity Watch dan Pemenuhan Hak Korban, perwakilan dari Kontras). Acara ini juga dihadiri oleh sekitar 200 mahasiswa Trisakti, Kepresidenan Mahasiswa Trisakti, perwakilan dari Universitas Indonesia, Universitas Tarumanegara, Universitas Al-Azhar, Universitas Nasional dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Nurcholis menyatakan bahwa untuk masalah Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, menurutnya pihak Komnas HAM telah menyelesaikan penyelidikan dan penyidikannya, dan berkasnyapun telah diserahkan ke Kejaksaan Agung. Namun, hingga saat ini Kejaksaan Agung belum juga memproses kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Alasan yang diberikan oleh Kejaksaan Agung adalah belum dibentuknya Panitia Ad Hoc dan materi penyelidikan kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 yang diberikan dari Komnas HAM belumlah lengkap. Untuk alasan yang kedua tersebut, pihak Komnas HAM selalu melakukan revisi dan mengikuti apa yang diminta Kejaksaan Agung.
Sedangkan Krisbiantoro berpendapat bahwa kebuntuan yang terjadi dalam kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 terjadi bukan karena masih ada masalah baik dalam hukum materiilnya maupun formalnya, tetapi karena tidak adanya political will dari penyelenggara negara, dalam hal ini Presiden, untuk melakukan tekanan kepada Kejaksaan Agung terhadap penyelesaian kasus tersebut.
Acara ditutup pada dengan pemutaran film dokumenter tentang peristiwa Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. (alam).
Koordinator pelaksana kegiatan ini adalah Ahmed Febriana (mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti angkatan 2007). Sedangkan untuk Ketua Panita Studi HAM dan Advokasi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti adalah Alse Hawana (mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti angkatan 2007).
Acara ini menghadirkan 2 orang pembicara yaitu Nurcholis (perwakilan dari Komnas HAM) dan Krisbiantoro (Divisi Impunity Watch dan Pemenuhan Hak Korban, perwakilan dari Kontras). Acara ini juga dihadiri oleh sekitar 200 mahasiswa Trisakti, Kepresidenan Mahasiswa Trisakti, perwakilan dari Universitas Indonesia, Universitas Tarumanegara, Universitas Al-Azhar, Universitas Nasional dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Nurcholis menyatakan bahwa untuk masalah Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, menurutnya pihak Komnas HAM telah menyelesaikan penyelidikan dan penyidikannya, dan berkasnyapun telah diserahkan ke Kejaksaan Agung. Namun, hingga saat ini Kejaksaan Agung belum juga memproses kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Alasan yang diberikan oleh Kejaksaan Agung adalah belum dibentuknya Panitia Ad Hoc dan materi penyelidikan kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 yang diberikan dari Komnas HAM belumlah lengkap. Untuk alasan yang kedua tersebut, pihak Komnas HAM selalu melakukan revisi dan mengikuti apa yang diminta Kejaksaan Agung.
Sedangkan Krisbiantoro berpendapat bahwa kebuntuan yang terjadi dalam kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 terjadi bukan karena masih ada masalah baik dalam hukum materiilnya maupun formalnya, tetapi karena tidak adanya political will dari penyelenggara negara, dalam hal ini Presiden, untuk melakukan tekanan kepada Kejaksaan Agung terhadap penyelesaian kasus tersebut.
Acara ditutup pada dengan pemutaran film dokumenter tentang peristiwa Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. (alam).
Dzikir & Doa dalam Rangka Mengenang Tragedi Trisakti 12 Mei 1998
Jakarta, 5 Mei 2009. Dalam rangka memperingati Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, Kepresidenan Masyarakat Mahasiswa Universtias Trisakti (MM Usakti) mengadakan kegiatan Dzikir dan Doa mengenang Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 yang diselenggarakan di hall kampus B (Fakultas Kedokteran Gigi) Universitas Trisakti Jakarta Barat.
Ketua pelaksana acara, Bayu Saputro (mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti angkatan 2005), menyatakan : “Tema dzikir dan doa adalah Mengenang 11 Tahun Tragedi 12 Mei Tanpa Jawaban”. Selanjutnya dirinya menyatakan bahwa : “Acara dzikir dan doa ini baru pertama kali diadakan di tahun 2009 dimana tahun-tahun sebelumnya belum pernah diadakan, dalam rangka peringatan rutin tahunan Tragedi 12 Mei 1998”.
Acara yang dimulai pukul 15.45 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB ini dihadiri Prof.Dr.Toby Mutis (rektorat Universitas Trisakti), drg.Bambang (Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti), Ust.Ahmad Al-Habsy, perwakilan keluarga korban Trisakti 12 Mei 1998, Atma Winata Nawawi (Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti) beserta anggotanya, perwakilan mahasiswa dari 9 fakultas di Universitas Trisakti, dan media elektronik. (Alam).
Ketua pelaksana acara, Bayu Saputro (mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti angkatan 2005), menyatakan : “Tema dzikir dan doa adalah Mengenang 11 Tahun Tragedi 12 Mei Tanpa Jawaban”. Selanjutnya dirinya menyatakan bahwa : “Acara dzikir dan doa ini baru pertama kali diadakan di tahun 2009 dimana tahun-tahun sebelumnya belum pernah diadakan, dalam rangka peringatan rutin tahunan Tragedi 12 Mei 1998”.
Acara yang dimulai pukul 15.45 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB ini dihadiri Prof.Dr.Toby Mutis (rektorat Universitas Trisakti), drg.Bambang (Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti), Ust.Ahmad Al-Habsy, perwakilan keluarga korban Trisakti 12 Mei 1998, Atma Winata Nawawi (Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti) beserta anggotanya, perwakilan mahasiswa dari 9 fakultas di Universitas Trisakti, dan media elektronik. (Alam).
Langganan:
Postingan (Atom)