Jakarta -Calon Presiden Partai Indonesia Sejahtera (PIS) menghimbau kepada aparat keamanan baik Polri maupun TNI untuk tetap konsisten dalam menjaga kelancaran jalannya pemilu. Polri dan TNI diminta tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan.
“Jangan pandangan bulu termasuk terhadap partai penguasa.Apara jangan memedakan. Sekali tidak berbuat adil justru akan menimbulkan masalah tapi kalau dari awal konsisten tidak padangan bulu dan adil maka semua akan berjalan lancer,” tandas Sutiyoso usai menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Martin Hatfull di Sutiyoso Center Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Senin 16 Maret 2009.
Sutiyoso meminta seluruh elemen bangsa untuk belajar dari pengalaman pilkada yang kerap menimbulkan konflik di masyarakat. Dirinya berharap pil pahit pilkada menjadi pelajaran berharga dalam melaksanakan pemilu 2009.
“Kita sudah bolak balik melaksanakan pemilu dan pilkada hasilnya selalu saja konflik. Duit habis baik itu perorangan maupun duit pemerintah, tapi tetap saja dalam pilkada itu jarang sekali dihasilkan pemimpin yang punya kompetensi. Ini harus jadi pengalaman buat semua pihak agar pemilu ini berjalan demokratis,”tandas Bang Yos, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Martin Hatfull usai pertemuan mengatakan, dirinya menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia sudah dalam arah yang benar. “Kami semua di Inggris sangat mengapresiasi kemajuan Indonesia dalam membangun demokrasi yang sangat pesat,” ujar Martin.
Menyinggung maksud kunjungannya tersebut, Martin menjelaskan hal tersebut memang menjadi salah satu bagian tugasnya menjadi duta besar Indonesia. Bahkan Martin mengaku bukan hanya Sutiyoso saja yang dikunjunginya tetapi seluruh calon-calon presiden yang ada juga dikunjunginya.
“Adalah tugas saya untuk mengetahui dan berusaha bertemu dengan beberapa kandidat yang potensial menjadi calon yang kemungkinan terpilih. Saya sendiri senang bisa bertemu Sutiyoso hari ini,”ungkapnya.
Martin menjelaskan, dalam pemilu di Indonesia pemerintah Inggris memberikan bantuan secara tidak langsung seperti memberikan beberapa asistensi terhadap pelaksanaan pemilu tersebut melalui Departemen for Internasional Development.
“Kami memberikan masukan tentang bagaimana pelaksanaan pemilu yang demokratis, dan cara meningkatkan partisipasi wanita dalam proses demokrasi melalui lembaga internasional seperti UNDP,”terangnya. (Gahar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar