Surabaya (IBERNAS)-(4/8) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi Jawa Timur menyatakan siap untuk menghadapi bulan Ramadhan dan megeluarkan selebaran yang berisikan taushiyah atau himbauan kepada seluruh umat muslim di Jawa Timur agar dapat menjalankan ibadahnya secara khusyuk.
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi Jawa Timur telah membuat selebaran berisikan taushiyah yang akan diberikan kepada Gubernur, MUI Daerah serta dewan Masjid seluruh Jawa Timur agar didistribusikan kepada masyarakat. Selebaran tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan.
Adapun beberapa isi taushiyah MUI Propinsi Jawa Timur antara lain ; Menyerukan dan mengajak segenap umat Islam untuk bersama-sama menyambut bulan suci Ramadhan 1431 H/2010 M, dengan memperbanyak amal ibadah, baik secara ritual maupun sosial, sesuai ketentuan syari’ah Islamiyah dan berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar berdasarkan Al-Qur’an Kariem dan as-Sunnah serta Ijma’ Ulama ; Bahwa bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang paling dihormati dan disucikan bagi umat Islam, sehingga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mensucikan jiwa (Tazkiyatunnafs). Untuk itu perlu digiatkan berbagai amalan ibadah yang dapat memperkuat dan meneguhkan keimanan & ketaqwaan kepada Allah SWT, antara lain :dengan menunaikan zakat, memperbanyak shodaqah, dzikir/taqarrub dan amalan-amalan shalih lain, seperti membaca Al-Qur’anul Kariem, pengajian/pembinaan mental ruhaniyah, shalat-shalat sunnah (Tarawih/Witir, tahajjud, dsb) ; Menjauhkan berbagai perbuatan, ucapan maupun sikap yang dapat merusakkan nilai/pahala ibadah khususnya yang terkait dengan hubungan kemaksiatan mata, telinga, mulut, anggota badan lainnya, terutama mengenai gerak hati yang harus dipelihara agar tidak mengarah kepada kemaksiyatan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharapkan agar semua pihak menghormati dan mematuhi ketentuan-ketentuan pemerintah dengan penuh kesadaran dan mengusahakan agar berbagai bentuk kegiatan yang mengandung unsur-unsur kemaksiyatan dapat dicegah.
Kepada aparat keamanan, khususnya POLRI dan segenap perangkat yang bertugas dibidang KAMTIBMAS, dimohon agar dapat meningkatkan tugas-tugas pengamanan, termasuk pelarangan petasan sebab ini dapat menganggu kekhusyu’an ibadah Ramadhan.
Rencananya pada Selasa 10 Agustus 2010, akan diadakan "Pawai Damai" dengan melibatkan sekitar 23 organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar