Kabupaten Bantul merupakan bagian dar Propinsi DIY yang terletak di sebelah selatan. Sektor yang menjadi andalan utama untuk perdagangan di Kabupaten Bantul ada dua yaitu sektor kerajinan dan pertanian. Hal yang menarik dilihat dari sisi kebijakan pemerintahnya, Kabupaten Bantul seperti tidak mau tergiur dengan keuntungan yang besar saja karena untuk sementara kabupaten Bantul menangguhkan ijin pembangunan supermarket dan hypermarket bagi penguatan ekonomi pedagang kecil. Untuk itu Pemda Bantul mengedepankan pasar tradisoinal sebagai pusat perdagangan rakyat, saat ini di Bantul ada 29 pasar kota dan 27 pasar desa, tiga diantaranya merupakan relokasi dari Pasar Pijenan, Jejeran, dan Niten.
Pusat Kerajinan
Kabupaten Bantul tersohor dengan daerah penghasil berbagai benda seni dari tanah yang diolah menjadi patung dan benda yang bernilai seni tinggi, selain itu di sana juga terkenal dengan sentra gerabah, mebel dan kerajinan kulit. Berbagai barang seni dan kerjainan tersebut telah banyak di eksport ke Eropa, Belana, dan China. Untuk pengembangan usaha,para pengrajin telah terbiasa berhubungan secara langsung dengan pembeli. Pemerintah memberikan bantuan dengan mempromosikan dalam acara bantul Expo, texcraft, pasar seni gabusan, dan Inna craft.
Pertanian
Di samping itu Kabupaten Bantul merupakan penghasil gabah yang menjadi penyangga kota. Untuk saat ini stok di gudang Pemda sendiri masih 100 ton, belum lagi stok-stok di 6 gudang yang lain. Saat ini cadangan beras masih mencukupi bagi kebutuhan daerah bantul sendiri hingga lebaran. Harga gabah juga menunjukkan penurunan dikarenakan banyaknya stok yang ada. Untuk harga bawang merah dan cabai merah harga naik dikarenakan cuaca yang seharusnya memasuki kemarau tetapi masih tetap hujan sehingga hasil panen pun menurun. Operasi pasar belum diperlukan mengingat harga sembako yang naik bukan kebutuhan utama dan harga-hara lain seperti beras, minyak, dan gula masih stabil. Pada sektor kerajinan, banyak barang-barang kerajinan seperti gerabah, mebel, kayu, dan anyaman telah banyak diekspor ke luar negeri dan merupakan salah satu penyumbang pendapatan yang terbesar bagi Kabupaten Bantul. Kenaikan TDL belum memberikan dampak yang berarti bagi kenaikan harga sembako maupun kerajinan.(Dini/Agus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar