Masih terjadinya kenaikan harga Sembako di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dalam kurun waktu sebulan ini, Gubernur Provinsi Kalteng meminta pada pihak Bulog untuk melakukan monitoring, menjaga pendistribusian dan melakukan inspeksi pasar pada tiap-tiap daerah. Untuk menurunkan angka inflasi yang terus meningkat, khususnya di daerah Palangka Raya dan Sampit yang selama ini mengalami peningkatan secara signifikan sebesar 8,89 % untuk Palangka Raya dan 7,42 % untuk Sampit yang lebih tinggi dari angka inflasi nasional yaitu sebesar 6,22 %. Tingginya angka inflasi yang ada, maka Pemerintah Daerah telah melakukan langkah konkret dengan membentuk Team Pengendali Inflasi yang berfungsi untuk menurunkan dan menjaga angka inflasi agar tetap stabil, dan memerintahkan kepada seluruh Kepala Daerah dan DPRD untuk mampu menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Provinsi Kalteng.
Meningkatan kualitas pendidikan, khususnya untuk para guru agar dapat menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan peningkatan pelayanan di bidang kesehatan dengan program Kalteng Barigas (Sehat).
Untuk meningkatkan laju perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan ini Pemerintah Daerah Provinsi memerintahkan kepada daerah Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Lamandau yang pada saat ini telah memiliki lahan Perkebunan Sawit yang sangat luas, untuk dapat dibangun Perkebunan-perkebunan Karet pada lahan-lahan yang masih kosong untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada daerah tersebut.
Untuk penyerapan tenaga kerja dan hasil produksi karet yang mempunyai harga jual tinggi, Pemerintah Daerah Provinsi akan mendirikan pabrik-pabrik produksi hasil perkebunan karet yang ada di Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara yang sekarang ini telah memiliki lahan perkebunan karet sangat luas, agar tidak menjualnya ke daerah lain yang memiliki harga jual lebih rendah.
Memproritaskan pembangunan pada darah-daerah yang memiliki potensi pada roda perekonomian dengan membangun sarana dan prasarana yang belum ada.
Terkait dengan anggaran, Gubernur Kalteng memerintahkan kepada Bappeda untuk mampu membuat perencanaan-perencanaan secara komperhensif dan bernilai akademis yang didasarkan pada kebutuhan tiap-tiap daerah dan dapat menggunakannya dengan efektif.
Untuk mensiasati masalah kelistrikan, Gubernur Kalteng meminta agar masing-masing daerah dapat berkreativitas, atau mampu mengeksploitasi sumber daya alam sekitar yang berfungsi untuk menghasilkan suatu inovasi baru mengenai tenaga listrik yang pada intinya untuk mengurangi ketergantungan pada pembangkit tenaga listrik yang diberikan oleh PLN. Sebagai contoh inovasi yang dapat dilakukan yaitu seperti Pembangkit Tenaga Air, angin dan pembangkit tenaga listrik yang terbuat dari sisa-sisa cangkang kelapa sawit hasil prodoksi yang sudah tidak terpakai dan pada kotoran sapi.
Dalam halnya pada wacana yang saat ini marak dibicarakan yaitu mengenai perpindahan IbuKota Pusat/Pusat Pemerintahan ke Provinsi Kalteng, maka pihaknya akan melakukan persiapan dengan membentuk badan atau team yang berisikan dari seluruh akademisi, dengan maksud untuk melakukan persiapan-persiapan dan langkah-langkah yang dibutuhkan.
Membangun infrastruktur-infrastrktur pada daerah-daerah pesisir dan pedalaman atau daerah yang masih terisolir.
Menguatkan perekonomian kerakyatan yang memiliki potensi dan kemampuan dalam laju perekonomian. Pemerintah Daerah Profinsi menghimbau pada tiap-tiap daerah untuk dapat memanfaatkan daerah-daerah yang masih terlantar atau masih kosong.
Pemerintah Provinsi Kalteng membuka dan mengundang para investor agar dapat berinvestasi di Provinsi Kalteng dalam halnya untuk membangun Kalteng agar lebih maju kedepan. Dengan itu maka kita diharapkan untuk bersatu dan bekerjasama tanpa melihat perbedaan-perbedaan yang ada di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar