Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, selatan, Indonesia
Indo Berita Nusantara merupakan situs berita internet yang memberikan informasi berbentuk berita diseluruh nusantara Alamat Jl. Joe. Gg. Kelapa Hijau Telp.(021)98265014 Anda punya berita atau informasi silahkan kirim ke e-mal : ibernas.jakarta@yahoo.com

Selasa, 10 Agustus 2010

Aksi Unjuk Rasa menuntut Pembatalan Pembangunan PDAM oleh 3 Kecamatan Pengguna Mata Air Cilandeuh.

PANDEGLANG. Senin, 9 Agustus 2010, berlangsung aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang oleh Masyarakat Kd. Hejo-Banjar yang berjumlah 200 orang, untuk memprotes rencana pembangunan PDAM Tirta Berkah di Kd.Hejo-Banjar yang akan menyerap sumber mata air Cilandeuh/Cihulu Kabupaten Pandeglang.
Tuntutan yang mereka lontarkan pada aksi unjuk rasa tersebut adalah meminta Bupati bersikap tugas, merespon keberatan warga dan membuat keputusan pembatalan rencana PDAM untuk menyedot sumber mata air Cilandeuh/Cihulu.
Pihak warga menyatakan mereka tidak mau mata air mereka di kelola oleh PDAM, karena warga pada masa kemarau banyak kekurangan air, sedangkan PDAM rencananya akan mengambil 20 L/detik setara dengan 1 galon Aqua. Selain itu, proyek ini juga tidak diperuntukkan pada daerah ini, namun dipergunakan untuk pelanggan PDAM di mana saja. Selain itu, PDAM dinilai tidak melihat dampak dari pembangunan tersebut, padahal pembangunan tersebut akan berdampak pada 3 kecamatan yakni di Kadung Hejo, Banjar, Mekarjaya, yang terdiri lebih dari 28 kampung.

Setelah didesak akhirnya Erwan Kurtubi (Bupati Kab. Pandeglang) menemui para pengunjuk rasa, dan mengatakan bahwa ia belum mengizinkan dan belum pula menolak rencana pembangunan PDAM tersebut, namun beliau mengerti akan kekhawatiran para warga mengenai dampak yang akan ditimbulkan seperti kerusakan lingkungan, dan gangguan terhadap aktifitas warga sekitar. Selain itu, perwakilan dari Dewan Komisi Dua Fraksi PPP, Encep Munajat saat menemui pengunjuk rasa mengatakan DPRD belum membuat rekomendasi, dan belum melakukan kajian teknis, yuridis, maupun aspek sosial. (MR/20130)

Tidak ada komentar: