Denpasar, Bali sebagai kawasan pariwisata terkenal tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi juga dikenal dimanca negara. Sebagai pulau pariwisata yang menawarkan sejuta macam hiburan, mulai dari hiburan tradisional sampai dengan karoke, diskotik dan masih banyak lagi. di tahun 2007, sekitar 4.041 orang telah mengidap AIDS di Bali, sebanyak 1.348 atau 33,4 % tertular melalui jarum suntik, 2.693 atau 66,6 % lainnya tertular melaui hubungan seks. Berdasarkan data yang adadi KPAD Kota Denpasar, sampai dengan bulan februari 2009 jumlah yang terinveksi sebanyak 2.666 orang, 48,16 % terjangkit di Kota Denpasar dengan penderita 1.284 Kasus, yang terdiri dari 843 kasus HIV dan 441 kasus AIDS, 109 atau 95 % diantaranya sudah meninggal dunia yang menimpa usia produktif. Demikian terungkap dalam malam renungan AIDS Nusantara yang diselenggarakan oleh Komisi penangulangan Aids Kota Denpasar, yang berlangsung di lapangan Puputan Badung (23/5/09).
Renungan AIDS yang bertemakan TOGETHER WE ARA SOLUTIAN merupakan kampanye International yang merupakan suatu program yang pada awalnya di prakarsai oleh Global Health Counsil, suatu lembaga International yang programnya untuk mengkoordinasikan dan menyerukan Pemerintah dan non Pemerintah, komonitas atau perorangan, untuk ikut terlibat dalam kampanya tersebut.
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantera yang sekaligus Ketua KPA Kota Denpasar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Plt. Setda Kota Denpasar Drs Nick Nata Wibawa menyatakan,. Apa yang disampaikan, itu merupakan sebagian kecil dari data yang sesungguhnya, mengingat HIV sangat sulit dideteksi, dan hanya bisa diketahui melalui tes darah saja, sehinngga sering digambarkan sebagai fanomena gunng es, hal ini sudah tentu sangat mengkawatirkan, sehingga menuntut perhatian ataupun kepedulian yang sungguh dan tindakan nyata dari semua lapisan masyarakat.
Selaku Ketua KPAD Kota Denpasar Rai Mantera, merasa prihatin dengan keadaan ini, mengingat begitu banyak yang meninggal sia-sia, karena AIDS yang seharusnya tidak perlu terjadi, diharapkan setiap orang tetap memiliki komitmen, keyakinan dan keteguhan iman, serta pengendalian diri dan tidak henti-hentinya memohon kepada Ida Hyang Widi Wasa dengan penuh kesadaran diri dan mengajak lingkungan agar terbebas dari Bahaya HIV dan AIDS.
Hal yang sama dikatakan oleh Prof Tuti Parwati dari Fakultas Kedokteran Unud, orang yang kena Aids dan HIV adalah orang sering melakukan hubungan Sek bebas dengan gonta ganti passangan, dan diakuinya lebih banyak menyerang generasi muda produktif.(L3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar