1 Juli 2009, di Surabaya, Gayus Lumbun (Ketua Tim Investigasi Hak Angket DPR RI), terkait tim investigasi Hak Angket DPR RI kasus Daftar Pemilih tetap (DPT), Menemukan kesalahan yang berakibat munculnya sejumlah pemilih ganda, nomor induk kependudukan (NIK) ganda serta nama-nama pemilih yang sudah meninggal dunia. Fakta kesalahan in ditemukan saat tim melakukan investigasi di Surabaya.
Saat melakukan investigasi di Kelurahan Kedung Baruk, dan sejumlah PPK dan PPS di Surabaya, pihaknya menemukan kesalahan dalam proses pemindahan hard copy data kependudukan ke DPT yang dilakukan rekanan KPU. Akibat dari kesalahan tersebut, DPT dalam pileg lalu menjadi amburadul.
Dalam hal ini, pihaknya akan menyelidiki apakah kesalahan ini dilakukan karena sebuah kealpaan yang tanpa disengaja. Atau memang ada rencana terselubung untuk memenangkan partai tertentu.
Dari 10 tim yang di terjunkan, mereka masih menyelidiki masalah ini. Hasilnya memang sudah kami temukan indikasi kesalahan fatal tersebut . Kami ingin membuktikan apakah indikasi adanya kecurangan secara sistematis dalam kasus DPT ini benar adanya.
Tim investigas kasus DPT Pileg ini berada di Jawa Timur selama tiga hari, pada 30 Juni 2009 hingga 2 Juli 2009,selain Jatim, ada empat provinsi lainnya yang akan dikunjungi, yakni, Papua, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan mengatakan, selain Surabaya, sejumlah kota dan kabupaten di Jatim, juga akan menjadi sasaran tim investigasi. Di antaranya, Madiun, Ponorogo, dan Sampang. Alasan pemilihan daerah ini, karena saat pileg lalu, mengalami persoalan DPT yang sangat berat.
Selanjutnya, bila seluruh data berhasil dikumpulkan, tim investigasi akan melakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi itu, nantinya akan dijadikan dasar untuk pemanggilan sejumlah instansi yang terkait dengan penyelenggaraan Pileg. Tidak itu saja, hasil investigasi ini, juga akan dirilis ke masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban anggota dewan ke masyarakat.
Tim investigasi sampai saat ini masih berada di Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur, untuk pengecekan data kependudukan. Investigas dilanjutkan ke KPU Jawa Timur.
ANDRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar