Jakarta, 13 Mei 2009. Memperingati Tragedi 12 Mei 1998, pada pukul 08.00 s/d 09.00 WIB di depan Gedung Sjarif Thajib Kampus A Universitas Trisakti dilakukan Upacara Peringatan Tragedi 12 Mei 1998.
Upacara Peringatan Tragedi 12 Mei 1998 ini dihadiri sekitar 300 orang antara lain Prof. Dr. Thoby Mutis (Rektor Universitas Trisakti), pimpinan universitas, pimpinan fakultas, perwakilan keluarga korban, dosen dan karyawan Universitas Trisakti, Atma Winata Nawawi (Presiden Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti), jajaran Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti serta perwakilan organisasi kemahasiswaan Universitas Trisakti.
Bertindak sebagai pemimpin upacara adalah Verus Ahmed Huath (Deputi Menteri Koordinator TPK 12 Mei). Sedangkan pembina upacara adalah Prof. Dr. Thoby Mutis (Rektor Universitas Trisakti).
Dalam amanatnya, Prof. Dr. Thoby Mutis mengatakan antara lain :
a. Perjuangan dari 4 mahasiswa Trisakti yang menjadi korban Tragedi 12 Mei 1998, tidak akan sia-sia. Mereka adalah para pahlawan reformasi yang mati syahid.
b. Sebagai penghargaan terhadap pahlawan reformasi tersebut, di Universitas Trisakti saat ini mengadakan mata kuliah Kebangsaan, Demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia (KDHAM) yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Universitas Trisakti.
c. Kemanusiaan manusia adalah hal yang paling utama. Karena itu, dirinya berharap agar segera dibentuk peradilan HAM dimana akan menyelesaikan dan mengadili kasus-kasus HAM yang ada.
Upacara diakhiri dengan acara napak tilas dengan menebar bunga di lokasi tewasnya 4 Mahasiswa Universitas Trisakti. Dimulai dengan lokasi tewasnya Hafidhin Royan. Kemudian dilanjutkan berturut-turut ke lokasi tewasnya Hendriawan Sie, Elang Mulia Lesmana, dan Hery Hartanto.
Disela-sela acara napak tilas, Heratety Hidayat (Ibunda Alm.Elang) menyatakan “Saya masih belum puas dengan hasil penuntasan kasus 12 Mei 1998, karena belum diketahui siapa aktor intelektual dibalik kasus tersebut. Meskipun begitu, saya merasa senang karena dari presiden yang pernah memimpin Indonesia dari tahun 1998, baru SBY yang memberikan anugerah keempat korban 12 Mei 1998 sebagai pahlawan reformasi”. (alam).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar