Pada 26 Juli 2010 di Kantor Perum Bulog Jalan Ahmad Yani Surabaya, Nita Staff Humas Bulog, mengatakan antara lain : Kenaikan harga sembako terjadi karena berbagai faktor, antara lain faktor psikologi mendekati Hari Raya, faktor cuaca yang menyebabkan gagal panen dan persediaan beras berkurang. Pihaknya mengatakan masalah stok beras untuk wilayah Jawa Timur cukup sampai delapan bulan kedepan. Jadi kenaikan harga beras tidak berasal dari berkurangnya stock beras di gudang Bulog melainkan karena faktor psikologi mendekati Hari Raya. Bulog mempunyai dua jenis beras yaitu beras rakyat miskin (Raskin) dan beras cadangan pemerintah (CBP). Beras Raskin diperuntukan bagi rakyat miskin yang setiap bulannya berhak membeli Raskin sebanyak 15 kg per rumah tangga sasaran dengan harga Rp. 1.600,- per kg. Sedangkan beras CBP digunakan dalam keadaan darurat seperti pada saat terjadinya bencana alam pihaknya memberikan beras CBP untuk korban bencana alam. Beras CBP terkadang diperjualbelikan untuk masyarakat umum, akan tetapi jumlah pembelian beras CBP dibatasi sebanyak dua atau tiga sak karung beras ukuran 15 kg. Langkah Bulog untuk menghadapi kenaikan harga beras dengan cara melakukan operasi pasar untuk membantu masyarakat dengan menjual beras CBP yang harganya dibawah harga pasar dan mempercepat pembagian Raskin. Beras CBP pada operasi pasar kemarin dijual sebesar Rp. 5.800,- per kg. Animo masyarakat sangat tinggi terhadap program operasi pasar yang dilakukan Bulog. Selain itu Bulog menjual beras CBP di gudangnya pada setiap kabupaten sebesar Rp. 5.650,- per kg. Cadangan beras Raskin di Jawa Timur mencapai 426.873 ton, dimana perbulan membutuhkan 46.197 ton untuk 3.079.822 rumah tangga sasaran. Sedangkan CBP untuk wilaya Jatim sebanyak 4.000 ton selama satu tahun, dimana setiap kabupaten mendapatkan 100 ton.(20131)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar