Bengkulu 28 Juli 2009- INDOBERITANUSANTARA. Pada Pukul 20.30 wib di Jalan Kebun Tebeng Kota Bengkulu, berlangsung aksi pemblokiran jalan oleh warga yang tergabung dalam warga Kebun Tebeng Kota Bengkulu, dengan masa sekitar 30 orang, turut hadir dalam pemblokiran jalan tersebut Jihad (Kepala Lurah Kebun Tebeng), Hariadi (Kepala Rukun Warga Kebun Tebeng), AKP. Andy. S (Anggota POLDA Bengkulu), karena penolakan warga terhadap truk angkutan batubara yang lewat di jalan Kebun Tebeng Kota Bengkulu.
Kronologisnya pada pukul 20.30 wib, warga berkumpul dan memblokir jalan Kebun Tebeng Kota Bengkulu, dan melakukan aksi bakar ban mobil di tengah jalan. Namun Polisi langsung menghentikan aksi bakar ban tersebut. Pukul 21.00 wib, warga meletakkan gembong pisang di tengah-tengah jalan Kebun Tebeng Kota Bengkulu. Aksi ini di hentikan oleh Polisi pada pukul 21.45 wib, dengan memberitahukan kepada warga bahwa tindakan tersebut dapat menimbulkan kecelakaan.
Masa sempat melempari truk angkutan yang lewat, suasana sudah tidak kondusif karena diprovokasi oleh SAMSUL (Warga Kebun Tebeng), namun pihak polisi menambah jumlah personil sehingga masa dapat dikuasai dan keadaan tetap kondusif dan terjadi pertemuan antara warga yang diwakili oleh Jihad (Kepala Lurah Kebun Tebeng), Sikin (Warga Kebun Tebeng), Hariadi (Kepala Rukun Warga Kebun Tebeng) dengan AKP. Andy. S (Anggota POLDA Bengkulu). Hariadi (Kepala Rukun Warga Kebun Tebeng), mengatakan antara lain “Warga tetap menuntut agar kepolisian dapat mencegah truk angkutan batubara tidak melintasi jalan Kebun Tebeng dan meminta Pemerintah Kota Bengkulu untuk memperhatikan jalan yang ada di Kebun Tebeng.”. “AKP. Andy. S (Anggota POLDA Bengkulu), mengatakan “Kepolisian mengerti maksud saudara-saudara, namun tindakan ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan, karena meletakkan benda di tengah jalan. Hal ini dapat memicu konflik yang bisa merugikan warga sendiri, untuk itu warga diminta membubarkan diri, dan biarkan pihak kepolisian yang menangani truk angkutan batubara agar tidak melintas di Kebun Tebeng.”
Pukul 21.30 Polisi mulai meninggalkan tempat aksi, namun aksi lempar terhadap truk angkutan yang lewat terus terjadi, termasuk truk angkutan non batubara. Pukul 22.22 wib, aksi meletakkan gembong pisang di tengah jalan kembali dilakukan oleh warga, dan sempat merencanakan akan membakar ban ditengah jalan, namun belum sempat terlaksana. Pukul 22.45 wib, warga secara perlahan-lahan mulai meniggalkan lokasi aksi blokir jalan. (Ocin/Irn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar