Jam 11:00 wib s.d 12:15 wib di Kampus IAIN Raden Fatah, berlangsung aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen mahasiswa tergabung dalam Gempar Indonesia (Gerakan Mahasiswa Peduli Republik Indonesia), dengan jumlah sekitar 50 orang, dipimpin oleh : Abu Bakar Sidik (Korak/Fak.Tarbiah jurusan hukum perdata IAIN RF Palembang), Ibrahim (Korlap/Fak. Tarbiah jurusan perbandingan mazhab dan hukum syariah IAIN RF Palembang.
masalah yang diangkat adalah mengenai kejelasan DPS dan mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih aktif dalam Pilpres 2009.
Aksi dimulai Pukul 10:00 wib, dengan pengunjuk rasa berkumpul dilapangan Kampus IAIN, dan langsung menggelar spanduk dan pamplet yang bertuliskan ”Selamatkan Pilpres kita semoga KPU lekas sembuh.”, ”Pastikan nama anda terdaftar di DPS 11-17 Mei 2009.”, ”Golput No Way.”, ”KPU gagal bubarkan KPU.”, ”Hari gini golput...apa kata dunia.”, ”Pilpres pesta kita semua.”, ”Mahasiswa juga punya hak pilih pada Pilpres 8 Juli 2009.”, ”Suara kita menentukan nasib bangsa kita kedepan.”. Serta melakukan orasi yang intinya : meminta pemuktahiran data dan kejelasan masalah DPS dari KPU, mahasiswa harus pro aktif dalam melihat DPS, karena mahasiswa juga punya hak pilih pada Pilpres 8 Juli 2009.
Selanjutnya pada pukul 10:30 wib, pengunjuk rasa bergerak menuju Bundaran Pasar Cinde dengan menggunakan transportasi bus kota. Setelah tiba, massa langsung menggelar spanduk dan pamplet yang isinya sama seperti aksi di Kampus IAIN.
Abu bakar Sidik (Korak) dalam orasinya mengatakan : ”Tujuan kami adalah meminta kejelasan tentang DPS 8 Juli 2009 dan pemuktahiran data dari KPU. Jika KPU tidak memperdulikan maka kami akan memboikot Pemilu 2009 dengan cara kami akan golput.”, ”Pemilu ini merupakan kepentingan kami, bukan hanya kepentingan segelintir elit politik, karena Pesta Pemilu 2009 ini adalah milik kita semua.”, ”KPU ternyata tidak bisa menjalankan tugasnya, lebih baik dibubarkan saja.”, ”Kami tidak akan pernah lelah dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, karena mereka harus sejahtera.
Ibrahim (Korlap) dalam orasinya mengatakan : ”Pemilu ini ternyata bukan dimenangkan oleh rakyat, tapi milik segelintir elit politik.”, ”Jangan hanya masyarakat yang pro aktif, namun Pemerintah dan KPU juga harus pro aktif mensosialisasikan DPS ini ke masyarakat.”, ”Sampai saat ini tidak ada anggota KPU yang kelapangan untuk mengecek DPS di masyarakat.”
Kemudian pada pukul 11:00 wib, pengunjuk rasa long march menuju Bundaran Air Mancur, sambil membagi-bagikan selebaran kepada para pengguna jalan di sepanjang jl. Jendral Sudirman yang berisi, Pemilu legislatif 9 April 2009 memang sudah lewat, tapi sayang pemenang sejatinya adalah golput, puluhan juta rakyat tidak bisa mendapatkan hak-haknya, hanya dikarenakan tidak profesionalnya KPU dalam menjalankan tugasnya. Untuk Pemilu 9 Juli 2009, belum ada kata terlambat, jika KPU dan Pemerintah memang mempunyai itikad baik untuk merubah nasib bangsa, maka KPU dan Pemerintah kami sarankan untuk lebih aktif lagi memberikan informasi tentang DPT ini. Karena suara rakyat adalah menentukan arah bangsa lima tahun kedepan.(08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar