BANDAR LAMPUNG, dalam menghadapi hari bumi sedunia WALHI Lampung akan mengangkat issu Nasional “STOP KONVERSI”. Dalam wawancara dengan Hendrawan (Direktur Eksekutif WALHI Prov. Lampung) menyatakan, saat ini Bandar Lampung memiliki sekitar 32 buah
Bukit yang mayoristas rusak. Sembilan diantaranya (Bukit Canang, Bukit Randu_) sudah beralih fungsi menjadi perumahan, villa, tempat hiburan dan restoran, sementara itu hanya terdapat 2 buah bukit (bukit Sula dan bukit Banten) yang masih terawat. Sementara itu dari sekitar 1.200 hektar lahan hutan yang ada di Prov. Lampung sebanyak 70% mengalami kerusakan (data dari Dinas Kehutanan). Menurutnya, sampai saat ini indikasi perusakan hutan masih terus berlanjut, dan tanggapan dari pihak terkait masih kurang serius. Untuk menanamkan jiwa cinta lingkungan WALHI Lampung mengadakan program antara lain, pendidikan gerakan pelajar hijau untuk SLTA dan Mahasiswa, penyelesaian kasus (investigasi illegal logging di Kab. Lampung Barat), kampanye peduli lingkungan dan seminar mencari calon pemimpin bangsa yang pro terhadap lingkungan. Hendrawan menambahkan, sangat sulit untuk memberantas praktik illegal logging karena banyak pihak yang terlibat termasuk didalamnya oknum petugas. Jenis kayu yang menjadi incaran para pembalak kayu adalah kayu meranti dan kayu kruing yang biasanya dikirim ke Pulau Jawa. Sementara untuk kasus illegal logging di Prov. Lampung masih sedikit sekali yang selesai proses hukumnya. (BM dan DS, LPG 210409). (Kontributor Bayu & Doddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar